MANOKWARI, KOMPAS.com - Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Papua Barat Arnoldus Tiniap membenarkan Kepala Dinas Kesehatan Pegunungan Arfak (Pegaf) meninggal pada Kamis (2/7/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pegunungan Arfak itu telah dirawat sejak beberapa hari lalu di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Manokwari.
"Pasien itu berdasarkan hasil pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) di RS Provinsi Papua Barat terkonfirmasi positif Covid-19," kata Tiniap di RSAL Manokwari, Kamis.
Menurutnya, pasien itu dirawat sejak tiga hari lalu karena mengalami gangguan pernapasan.
Awalnya, dokter yang menangani pasien itu melakukan rontgen. Karena diduga mengalami gejala mengarah ke Covid-19, dokter meminta pasien melakukan tes swab.
Baca juga: Seorang Dokter Senior di Probolinggo Meninggal karena Covid-19
Tapi, tes swab tak kunjung dilakukan karena belum mendapatkan persetujuan keluarga.
Saat kondisi pasien kritis, tim medis kembali meminta izin untuk melakukan tes swab. Keluarga pun memberikan izin.
"Setelah kondisi almarhum kritis, keluarga kemudian menyetujui, karena tidak etis jika pengambilan sampel swab saat pasien sudah meninggal," kata Tiniap.
Pengambilan sampel cairan tenggorokan pasien dan uji laboratorium dilakukan dengan cepat. Sekitar tiga jam, hasil uji laboratorium menyatakan pasien positif Covid-19.
"Karena jika sampai meninggal dan tidak diketahui status penyakitnya keluarga akan memperlakukan jenazah tidak sesuai prosedur dan akan sangat berbahaya," kata Tiniap.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.