Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangankan Dikunjungi Dokter, Ada Petugas Kebersihan yang Ambil Pispot Saja Sudah Syukur"

Kompas.com - 02/07/2020, 19:29 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 mengeluh tentang kebersihan ruangan isolasi yang ditempatinya di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) Surabaya.

Keluhan itu disampaikan PDP tersebut lewat akun Facebook, Desperate Housewivesss. PDP yang disapa Mimied itu mengaku dirawat di RS Unair sejak 27 Juni 2020.

Sebelum dirawat, PDP itu mengeluh batuk dan sesak napas. Ia pun memeriksa diri ke RS Unair.

Setelah diperiksa, Mimied diminta menjalani tes swab. Ia pun dirawat di ruang isolasi sambil menunggu hasil tes keluar.

Mimied dirawat di ruangan isolasi high care unit (HCU) bersama lima PDP lain.

Menurutnya, ruangan itu tak memiliki fasilitas memadai. Tak ada telvisi dan toilet di ruangan itu.

Baca juga: Di Pedalaman Pegunungan Bintang Papua, Beras 10 Kilogram Dijual Rp 2 Juta dan Mi Instan Ditukar Emas

Pasien diminta buang air kecil menggunakan pispot yang telah disediakan. Ia tak terbiasa dengan hal ini.

Tak jarang pispot yang sudah dipenuhi kotoran itu tak kunjung diambil petugas kebersihan.

Ruangan itu juga tak memiliki bel untuk memanggil perawat atau petugas kebersihan.

"Jangankan ada dokter yang visit untuk mengetahui kondisi kesehatan, ada petugas kebersihan yang mengambil pispot saja sudah syukur," kata Mimied ketika dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (1/7/2020).

Mimied juga memiliki pengalaman tak enak dengan kondisi kebersihan ruangan itu.

Menurutnya, ada seorang pasien lanjut usia yang dirawat di ruangan itu.

Tangkapan layar, keluhan salah satu pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang dirawat di RSUA Surabaya.KOMPAS.COM/A. FAIZAL Tangkapan layar, keluhan salah satu pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang dirawat di RSUA Surabaya.

Pasien lanjut usia itu meletakkan pispot berisi kotoran di meja yang berada di dekat tempat tidurnya.

Pispot itu tak kunjung diambil petugas kebersihan sampai jam makan siang.

"Ini tidak sesuai dengan kampanye di luar yang selalu digembar-gemborkan agar menjaga kebersihan," jelasnya.

Beberapa hari menginap di HCU, Mimied mengaku telah piawai membersihkan diri dengan alat seadanya.

Baca juga: Unggahan Viral PDP Covid-19 Mengeluh Ruang Isolasi Kotor dan Tak Ada Toilet, Ini Tanggapan RS Unair

Ia terpaksa menggunakan popok dewasa untuk buang air kecil dan tisu basah untuk membersihkan diri.

Tanggapan RS Unair

Sementara itu, Humas RS Unair Surabaya dr Nilly Sulistyorini mengaku, telah menindaklanjuti kabar tersebut.

PDP itu dirawat di ruangan HCU sesuai rekomendasi berdasarkan hasil pemeriksaan awal.

Menurut Nilly, ruangan HCU memang tak memiliki kamar mandi.

"Di ruangan HCU memang tidak ada kamar mandi," kata Nilly ketika dikonfirmasi.

 

Ruangan HCU tak jauh beda dengan ICU. Hanya saja, tak ada ventilator di ruangan HCU.

Petugas medis dan kebersihan juga tak bisa sembarangan memasuki ruangan HCU.

"Di ruang HCU juga ada jam-jam tertentu petugas yang masuk karena ruangan tersebut berisiko infeksi," kata dia.

Baca juga: Menkes Terawan Tiba-tiba Kunjungi Balai Kota Surabaya, Risma Ajak Keliling Pasar

Setelah kondisi membaik, pasien bisa dipindahkan ke ruangan biasa. Tapi, PDP itu tak kunjung dipindahkan karena tak ada ruangan yang kosong.

"Tapi ruangan biasa masih penuh jadi belum bisa dipindah," ujarnya.

Namun, Nilly menyebut sudah ada tempat tidur yang kosong untuk pasien itu saat ini. PDP itu akan dipindahkan dalam waktu dekat.

(Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com