Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASN di Surabaya Diminta Urunan Bantu Penanganan Covid-19, Pemkot Bantah Kekurangan Dana

Kompas.com - 02/07/2020, 18:24 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya meminta para pegawai dan Aparatur Negeri Sipil (ASN) memberikan sumbangan sukarela berupa uang, dalam rangka pencegahan dan penanganan penyebaran Covid-19 di Kota Pahlawan.

Hal itu tertuang dalam surat edaran bernomor 360/5769/436.3.4/2020, yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Hendro Gunawan, 30 Juni 2020.

Surat edaran itu ditujukan kepada ASN di lingkungan Pemkot Surabaya, Perusahaan Daerah, RSUD, dan Puskesmas.

"Diharapkan partisipasi dan keikhlasan bantuan berupa uang dari karyawan/karyawati di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya/perusahaan daerah/RSUD/Puskesmas yang selanjutnya dikirim melalui rekening Surabaya Peduli Bencana," isi penggalan surat edaran tersebut.

Baca juga: 40 Pasien Covid-19 di Ambon Sembuh berkat Suplemen Herbal dari Profesor di Surabaya

Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M Fikser membenarkan bahwa surat edaran tersebut dikeluarkan oleh Pemkot Surabaya.

"Jadi benar, situasi begini pegawai PNS diminta untuk membantu dengan urunan seikhlasnya, sukarela," kata Fikser, saat dihubungi, Kamis (2/7/2020).

Sumbangan secara sukarela ini dilakukan untuk meningkatkan rasa kepedulian ASN terhadap sesama, terutama masyarakat yang benar-benar membutuhkan karena dampak dari Covid-19 ini.

Fikser yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskomimfo) Kota Surabaya ini menyebutkan, surat edaran ini tak bersifat memaksa.

Dalam surat tersebut, para ASN hanya diminta untuk menyumbang secara sukarela.

Karena itu, apabila ada yang tak menyumbang tidak masalah.

"Sebenarnya itu kerelaan saja. Intinya (meningkatkan) kepedulian ASN di saat seperti ini di lingkungan Pemkot," ujar dia.

Selama masa pandemi ini, lanjut Fikser, ini adalah kali pertama Pemkot Surabaya meminta ASN untuk sukarela memberikan sumbangan.

Sebelumnya hal itu tak dikoordinasikan dan hanya dilakukan secara pribadi.

Nantinya, lanjut Fikser, dana yang terkumpul akan diserahkan ke Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Surabaya.

Uang yang terkumpul akan dipergunakan untuk membantu masyarakat serta pembiayaan penanganan Covid-19 di Kota Surabaya.

"Jadi, kalau sudah terkumpul, ini akan harus kami informasikan ke publik. Karena surat edaran itu sudah beredar di mana-mana," ujar Fikser.

Bantah pemkot kekurangan dana

Fikser membantah jika penggalangan dana ini dikaitkan dengan isu bahwa Pemerintah Kota Surabaya mulai kehabisan anggaran untuk menangani Covid-19.

Baca juga: Seluruh Ibu Hamil di Surabaya Akan Tes Swab, Risma Siapkan 5 RS Tangani yang Positif Covid-19

"Oh, kalau itu tidak ya. Ini ASN untuk berbagi. Itu isu yang berkembang tapi tak bisa dibuktikan, enggak ada itu. Soal edaran itu, tidak ada kaitannya dengan pemkot kekurangan dana," kata Fikser.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Tony menyambut positif inisiatif Pemkot Surabaya yang meminta ASN untuk memberikan sumbangan secara sukarela di masa krisis ini.

Mengenai kondisi keuangan Pemkot Surabaya yang disebut mulai kekurangan dana, Tony menilai hal itu sebagai sesuatu yang wajar.

Ia menyebut, di masa krisis ini, seluruh pihak pasti mengalami hal serupa, kekurangan dana.

Karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut semua pihak harus bergotong royong bersama.

"Kalau dikaitkan dengan pemkot sudah tidak ada kemampuan, siapa pun di dunia ini mengalami kesulitan. Tapi, semangat kita untuk saling bergotong royong, dan bantu-membantu ini kan ada. Maka Pak Sekda, kami tangkap ingin membangkitkan rasa susah duka bareng," ujar dia.

Pada April 2020 lalu, Pemkot Surabaya pada mengalokasikan anggaran sebesar Rp 196 miliar untuk menanggulangi pandemi virus corona di Kota Pahlawan.

Baca juga: Menkes Terawan Tiba-tiba Kunjungi Balai Kota Surabaya, Risma Ajak Keliling Pasar

Anggaran itu berasal dari pos belanja tidak terduga dan belanja langsung.

Menurut Tony, realisasi dari anggaran tersebut sudah terserap sebanyak 23 persen.

Saat ini anggaran itu sudah mulai bergerak di kisaran 35-40 persen.

Politikus Partai Gerindra ini mengaku telah berkomunikasi dan meminta Tim Anggaran Pemkot Surabaya untuk memaksimalkan anggaran tersebut.

"Anggaran yang masih tersisa kami minta untuk dimaksimalkan segera," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com