"Mungkin yang bisa terima itu yang dari masa penjajahan, pembuangan, tetapi yang dari (bahasa) Afrika menurut saya tidak ada keterkaitan antara kehadiran orang Afrika di Papua," kata dia.
"Kalau Soekarno bisa jadi karena dia punya entakan pertama itu patriotis, lagu yang semangat untuk berjuang dan komposisi melodinya hampir sama dengan unsur etnik di Papua," sambung Agus.
Baca juga: Kasus Pertama Covid-19 di Lanny Jaya Papua
Namun, ia memandang untuk bisa menemukan asal-usul sebenarnya lagu "Yamko Rambe Yamko" diperlukan sebuah penelitian yang komprehensif.
Hanya saja, hal tersebut kembali kepada para stakeholder, apakah mereka menganggap hal tersebut penting atau tidak.
"Sebenarnya dari Uncen bisa melakukan penelitian dan Dinas Pendididkan dan Kebudayaan juga bisa, karena lagu itu sudah go international dan sangat terkenal. Kita takut jangan sampai negara lain mengklaim itu punya dia, untuk mengamankan lagu itu sebagai salah satu aset bangsa Indonesia, saya pikir penelitian bisa dilakukan. Kalau nantinya diketahui itu milik orang lain, maka kita harus terima itu," kata Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.