Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Asal-usul Lagu "Yamko Rambe Yamko": Teori Diciptakan Soekarno hingga Dibawa Guru-guru ke Papua

Kompas.com - 02/07/2020, 11:37 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Diskusi atau perdebatan tentang asal lagu "Yamko Rambe Yamko" masih belum berujung karena belum ada pihak yang bisa memastikan mengenai asal-usulnya.

Lagu yang selama ini identik dengan Papua ternyata justru ditolak oleh para seniman Papua karena lirik yang terkandung di dalam lagu tersebut dianggap bukan dari bahasa adat di Papua.

Kontroversi ini mulai mencuat semenjak akun Twitter @papuaitukita membuat cuitan pada 25 Juni 2020 mengenai apakah lagu "Yamko Rambe Yamko" bukan lagu dari Papua.

Jefri Zeth Nandisa, salah satu pelaku seni dan pemerhati budaya Papua, mengungkapkan bahwa perdebatan mengenai lagu tersebut sudah lama terjadi dan hingga kini belum menemui titik terang.

Baca juga: IDI Jatim Minta Insentif untuk Tenaga Medis Segera Dicairkan

Jefri yang juga merupakan koreografer mengaku sering menggunakan lagu tersebut sebagai pengantar tarian kontemporer Papua.

Namun, Jefri menilai, bahasa yang digunakan di lagu tersebut belum bisa dipastikan dari daerah mana.

"Kalau dari ketukan dan musiknya lagu ini Papua sekali, tetapi untuk lirik kami belum tahu ini bahasa mana," ujar Jefri, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (2/7/2020).

Jefri yang juga berprofesi sebagai dosen di Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Papua menyebutkan, ada beberapa teori yang muncul mengenai asal-usul lagu ini.

Teori itu di antaranya bahwa lagu tersebut sengaja dibawa oleh guru-guru yang didatangkan pemerintah ke Papua untuk diajarkan kepada anak-anak Papua dan mengklaimnya sebagai lagu daerah Papua.

"Saya secara pribadi menilai lagu ini sudah ada sejak tahun '50-an karena menurut catatan Pak SP Morin tahun 1963 di Biak ada guru-guru yang datang mengajarkan lagu 'Yamko Rambe Yamko' dan mengatakan itu lagu Papua," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com