Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posyandu di Kabupaten Semarang Ini Gunakan Speaker Mushola untuk Panggil Pasiennya

Kompas.com - 01/07/2020, 16:59 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.comPosyandu Marsuditomo yang terletak di Dusun Kalisoko Kidul, Desa Tegalrejo, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, kembali membuka pelayanan setelah tidak beroperasi sekitar tiga bulan.

 

Uniknya, petugas posyandu memanfaatkan pengeras suara yang ada di Mushola Assalam untuk memanggil satu per satu pasien.

"Hari ini pelayanan pertama setelah berhenti karena Covid-19, orangtua yang memiliki balita dan bayi, menunggu di rumah dan selanjutnya dipanggil satu per satu untuk datang ke posyandu," kata Kepala Dusun Kalisoko Kidul Sunarno, Rabu (1/7/2020).

Baca juga: SMA Negeri di Ungaran Prioritaskan Anak Anggota Satgas Covid-19 dalam Penerimaan Siswa Baru

Dia menjelaskan, pelayanan posyandu kali ini dibagi dalam dua sesi.

Anak usia 0 sampai 2 tahun dilayani pukul 09.00 hingga 09.30 WIB, dan anak usia 2 sampai 5 tahun, pukul 09.30 hingga 10.00 WIB.

"Orangtua juga wajib membawa sarung timbang sendiri, mengenakan faceshield dan masker, serta cuci tangan sebelum dan sesudah mendapat pelayanan," ujarnya.

Sunarno menambahkan, orangtua yang mengantarkan anaknya ke posyandu juga menyetorkan sampah plastik untuk dikelola bank sampah.

"Uang dari hasil penjualan sampah plastik ini nantinya akan dimanfaatkan untuk pembelian makanan tambahan bayi," ungkapnya.

Baca juga: KPAI: Penutupan Posyandu Berdampak pada Penurunan Kesehatan Anak

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Ani Rahardjo mengatakan, Posyandu Marsuditomo menjadi percontohan penerapan posyandu di era new normal.

"Total ada 1.677 posyandu di Kabupaten Semarang. Kita mulai dari sini nanti jika memungkinkan akan dibuka semua secara bertahap," ungkapnya.

Selama masa pandemi, kata Ani, petugas memberi layanan dengan mendatangi rumah masyarakat yang memiliki balita atau bayi.

"Kalau pelayanan tetap berlangsung, namun posyandunya yang tutup," ujar Ani.

Sementara itu, Bupati Semarang Mundjirin menyampaikan posyandu diperlukan sebagai langkah pertama mengetahui tumbuh kembang anak.

"Posyandu ini sangat penting untuk mencegah stunting. Jika ada permasalahan langsung dikomunikasikan dengan petugas," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com