KOMPAS.com- Kalsum (60), perempuan asal Desa Ranggegate, Lombok Tengah itu tak bisa menyembunyikan raut kesedihan di wajahnya.
Air matanya menetes ketika mengenang perilaku anak lelakinya yang berinisial M (40).
Pada ibu yang melahirkan dan membesarkannya, M sering berbuat kasar.
Puncaknya, M melaporkan sang ibu ke polisi dan hendak memenjarakannya lantaran persoalan motor senilai Rp 15 juta.
Baca juga: Cerita Cinta Orangtua, Rawat Anak Balitanya yang Positif Corona hingga Sembuh
Bukan hanya dengan ucapan, namun juga tindakan yang membuatnya merasa sedih.
"Dia sering katain saya kotor, ditonjok pernah, dia juga sering menyuruh saya pergi (diusir)," kata Kalsum sambil terisak.
Puncaknya, M melaporkan sang ibu pada polisi lantaran masalah motor yang dibeli dari uang warisan.
"Perasaan sedih, dia anak kandung saya, keluar dari rahim saya, bukan anak tiri," tutur Kalsum pilu.
Meski anaknya terus melukai hatinya, Kalsum mengatakan tidak akan mendoakan hal-hal yang tak baik pada M.
Baginya, anak tetaplah anak, darah dagingnya sendiri.
Baca juga: Saya Harus di Sini, Kasihan Genduk Tak Ada yang Merawat, Saya Siap Jika Tertular