Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pekan Tak Ada Penambahan Kasus, Kota Magelang Sukses Kendalikan Corona

Kompas.com - 01/07/2020, 12:23 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Magelang mengklaim berhasil mengendalikan kasus virus corona (Covid-19) setelah dua pekan terakhir tidak ada penambahan kasus.

Bahkan, saat ini tinggal satu orang pasien positif yang menjalani karantina mandiri.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mencatat kota ini memiliki angka reproduksi efektif (Rt) kasus Covid-19 sebesar 0,14.

Kota ini masuk peringkat 17 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang memiliki angka Rt dibawah 1, per 26 Juni 2020.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Magelang dr Majid Rohmawanto menjelaskan, angka Rt di bawah angka 1 artinya kasus Covid-19 di Kota Magelang sudah bisa dikendalikan, setelah ada intervensi pemerintah daerah melalui beberapa kebijakan yang mengacu pada protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona.

Baca juga: Pasien Positif Corona di Kota Magelang yang Masih Dirawat Tinggal 5 Orang

Meski demikian, kata Majid, Kota Magelang masih masuk kategori daerah di Jawa Tengah dengan peta/zonasi risiko penularan kategori sedang (zona orange). 

Zonasi risiko dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan, meliputi indikator epidemiologi, indikator surveilans kesehatan dan pelayanan masyarakat.

"Berdasarkan hitungan indikator-indikator tersebut, Kota Magelang memiliki skor sebesar 1,93. Artinya, potensi penularan virus corona di Kota Magelang itu masih cukup tinggi," terang Majid, dalam keterangan per yang diterima, Rabu (1/7/2020).

Majid memaparkan, potensi penularan muncul karena beberapa hal, diantaranya masih banyaknya para pendatang dari luar daerah yang berisiko menyumbang angka kesakitan, serta kurangnya kedisiplinan masyarakat di area publik dalam mematuhi protokol kesehatan.

"Selain itu, masih ada masyarakat yang belum menerima pasien dengan karantina mandiri, sementara pasien sudah bosan di rumah sakit," ungkapnya.

Baca juga: 53 Warga Kabupaten Magelang Terjaring Razia Penggunaan Masker

Kondisi ini diperberat karena Kota Magelang merupakan kota kecil dengan luasan hanya 18.12 kilometer persegi dan jumlah penduduk tak lebih dari 150.000 jiwa.

Maka, laju insidensi (perbandingan suatu kejadian dengan jumlah penduduk) kasus positif per 100.000 penduduk akan selalu tinggi.

"Jadi mesti berat, begitu muncul 1 kasus, maka laju insidensi kita langsung tinggi," katanya.

Untuk itu hal yang perlu dilakukan guna menekan potensi penularan adalah kerjasama semua pihak dalam penegakan protokol kesehatan di semua lini, serta penguatan di masyarakat sehingga bisa menerima pasien dengan tanpa gejala.

Sementara itu, berdasarkan data resmi per 1 Juli 2020 pagi, menyebutkan total kasus positif Covid-19 di Kota Magelang masih di angka 33, dengan rincian pasien dirawat di rumah sakit 0, karantina mandiri 1 orang, sembuh 28 orang, dan 4 orang meninggal dunia.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito merasa bersyukur kasus Covid-19 di wilayahnya sudah turun drastis.

Namun, ia mengingatkan kepada semua pihak untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

"Saya mengharapkan masyarakat Kota Magelang saat ini tidak perlu bepergian kecuali penting/mendesak, dan tidak menerima tamu dari luar kota untuk bermalam," katanya.

Sigit mengaku sudah menginstruksikan camat, lurah, ketua RW dan ketua RT untuk dapat melaksanakan instruksi tersebut.

Sebab, selama ini pasien terkonfirmasi positif Covid-19 memiliki riwayat usai berkunjung atau menerima tamu dari luar kota.

"Semua ini kita lakukan tidak lain semata-mata agar rakyat tetap sehat," tegas Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com