Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasien Covid-19 Dikucilkan, Istri Mau Belanja Dianggap Penyebar Penyakit Menular

Kompas.com - 30/06/2020, 17:02 WIB
Taufiqurrahman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Bahkan, penjual ikan dan sayur yang setiap hari rutin mendatangi rumah F, sudah tidak pernah datang lagi karena ketakutan.

Telepon yang biasa dihubungi, juga tidak pernah merespons.

"Keluarga kami betul-betul dikucilkan karena Covid-19 oleh masyarakat," ujar dia.

Ditambah lagi, ketika ada anggota keluarga F yang ikut tertular. Keluarganya semakin syok dan tidak bisa berbuat apa-apa.

"Yang datang ke rumah hanya petugas kesehatan berpakaian hazmat lengkap. Hal itu semakin menambah stigma negatif dari masyarakat bahwa keluarga Covid-19 menjadi sumber penyakit menular dan mengerikan, karena masyarakat terpengaruh berita corona yang menghebohkan," ungkap dia.

Baca juga: Pertahankan Zona Hijau Covid-19, Kota Madiun akan Dilindungi “Pendekar Waras”

Sampai keluarga F sembuh semua, masih banyak warga yang mengucilkan.

Praktik layanan kesehatan pribadi di rumah F juga tidak didatangi warga.

"Banyak warga tidak mau berobat ke saya dan pindah ke orang lain," kata F lagi.

Namun, akhir-akhir ini warga mulai sadar bahwa Covid-19 bukanlah penyakit yang sangat membahayakan.

F sering menyampaikan pengalamannya kepada orang lain, bagaimana dirinya sembuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com