Bahkan, penjual ikan dan sayur yang setiap hari rutin mendatangi rumah F, sudah tidak pernah datang lagi karena ketakutan.
Telepon yang biasa dihubungi, juga tidak pernah merespons.
"Keluarga kami betul-betul dikucilkan karena Covid-19 oleh masyarakat," ujar dia.
Ditambah lagi, ketika ada anggota keluarga F yang ikut tertular. Keluarganya semakin syok dan tidak bisa berbuat apa-apa.
"Yang datang ke rumah hanya petugas kesehatan berpakaian hazmat lengkap. Hal itu semakin menambah stigma negatif dari masyarakat bahwa keluarga Covid-19 menjadi sumber penyakit menular dan mengerikan, karena masyarakat terpengaruh berita corona yang menghebohkan," ungkap dia.
Baca juga: Pertahankan Zona Hijau Covid-19, Kota Madiun akan Dilindungi “Pendekar Waras”
Sampai keluarga F sembuh semua, masih banyak warga yang mengucilkan.
Praktik layanan kesehatan pribadi di rumah F juga tidak didatangi warga.
"Banyak warga tidak mau berobat ke saya dan pindah ke orang lain," kata F lagi.
Namun, akhir-akhir ini warga mulai sadar bahwa Covid-19 bukanlah penyakit yang sangat membahayakan.
F sering menyampaikan pengalamannya kepada orang lain, bagaimana dirinya sembuh.