Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Insentif Guru Madrasah Diniyah Dipotong karena Covid-19, Ini Kata DPRD Kendal

Kompas.com - 30/06/2020, 11:17 WIB
Slamet Priyatin,
Khairina

Tim Redaksi

 

KENDAL, KOMPAS.com-Pandemi Covid-19 membuat Pemerintah Kabupaten Kendal Jawa Tengah memotong beberapa anggaran.

Di antaranya, pemotongan anggaran untuk insentif guru madarasah diniyah alias madin sebesar 50 persen.

Terkait dengan hal itu, Ketua Komisi D DPRD Kendal Jawa Tengah Mahfud Shodiq menyayangkan pemotongan anggaran uang intensif untuk guru madin.

Baca juga: Insentif Tenaga Kesehatan Belum Cair, Direktur RSUD Banyumas: Kami Berusaha Menenangkan Teman-teman

 

Ia mengatakan, secara aturan pemotongan anggaran uang intensif guru madin itu  sah-sah saja.

Sebab, terkait refocussing dan realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19,  wewenang eksekutif selaku pengguna anggaran dan tidak perlu persetujuan dewan. 

“Tapi secara sosiologis tidak tepat, karena guru madin juga salah satu yang terdampak Covid. Justru kalau bisa mereka ini mendapatkan bansos, bukan malah insentifnya dipotong,” kata Mahfud, Selasa (30/06/2020).

Mahfud menambahkan, soal penyaluran bansos yang sporadis tidak disertai data. 

Artinya, pihak yang mendapatkan bantuan itu masih dipertanyakan.

Ketua Forum Ukhuwah Silaturrohim Pendidikan Al Quran (Fuspaq), Mustamsikin, mengaku belum tahu adanya pemotongan insentif guru madin.

Jika  benar dipotong 50 persen, tambah Mustamsiki, semestinya jangan untuk guru Madin dan TPQ, karena mereka sangat  membutuhkan dalam kondisi pandemi Covid-19.

“Sebaiknya dipotongkan dari job yang lain,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal Wahyu Yusuf mengatakan, uang insentif untuk guru madin di tahun 2020 ini sebesar Rp 1 juta per orang. 

Adanya pandemi Covid-19 membuat uang insentif dipotong 50 persen, menjadi Rp 500.000. 

“Jumlah guru madin di Kabupaten Kendal ada sekitar 10.000 orang,” ujarnya.

Baca juga: Insentif Tenaga Medis di RS Rujukan Covid-19 di Makassar Belum Cair

Wahyu menjelaskan, pemotongan anggaran untuk mengatasi pandemi Covid-19 tersebut sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Dalam Megeri dan Menteri Keuangan Republik Indonesia.

Keputusan menteri itu terkait dengan percepatan penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2020 dalam rangka penanganan Covid-19 serta pengamanan daya beli masyarakat dan perekonomian nasional. 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com