Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insentif Tenaga Kesehatan Belum Cair, Direktur RSUD Banyumas: Kami Berusaha Menenangkan Teman-teman

Kompas.com - 30/06/2020, 10:44 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Seratusan tenaga kesehatan yang menangani pasien terkait virus corona (Covid-19) di RSUD Banyumas, Jawa Tengah, sejak bulan Maret lalu belum menerima insentif dari pemerintah.

Direktur RSUD Banyumas dr Dani Esti Novia mengatakan, telah memenuhi persyaratan administrasi untuk pencairan insentif tersebut.

Besaran insentif untuk masing-masing tenaga kesehatan berbeda, mulai dari Rp 3,5 juta hingga Rp 16 juta.

"Saya percaya semua sudah bekerja, kami berusaha memenuhi persyaratan klaim insentif. Dinkes saya yakin sudah berusaha memverifikasi dengan baik dan benar, kementerian mungkin karena banyak rumah sakitnya," kata Dani saat dihubungi melalui telepon, Selasa (30/6/2020).

Baca juga: Suami Istri Tenaga Kesehatan Positif Corona, Status Zona Hijau Salatiga Terancam

Menurut Dani, proses pencarian insentif bagi tenaga kesehatan hanya tinggal menunggu waktu.

Cepat atau lambat, pihaknya yakin pemerintah akan membayarkan insentif bagi para tenaga kesehatan di rumah sakit lini satu penanganan Covid-19 ini.

"Intinya kami sabar, intinya gini kan sudah ada kepastian pembayaran, kepastian pemberian insentif itu. Kami di rumah sakit berusaha menenangkan teman-teman, insya Allah tetap dibayarkan, meskipun terlambat," ujar Dani.

Meski mengalami keterlambatan, kata Dani, sejauh ini tidak mempengaruhi kinerja tenaga medis dalam menangani pasien yang terkait Covid-19.

"Sejauh ini teman-teman kondusif, karena kami kan memberi perhatian tidak hanya insentif dari pemerintah. Dari pihak rumah sakit pun untuk APD, vitamin, pokoknya yang terkait dengan hak tenaga kesehatan kami perhatikan betul," jelas Dani.

Baca juga: Menkes Beri Santunan untuk Keluarga Tenaga Kesehatan yang Meninggal akibat Covid-19

Pihaknya juga berusaha menyampaikan informasi terkait pemberian insentif secara terbuka kepada para tenaga kesehatan.

"Pada prinsipnya bagaimana mengkomunikasikan dengan baik kepada teman-teman. Pasti ada yang bertanya satu dua, sebagian besar (menerima) karena sudah kami sampaikan, semua proses kami sampaikan, kami kan manajemen terbuka," kata Dani.

Dani menambahkan, jumlah tenaga kesehatan yang terlibat dalam penangananCovid-19 berbeda setiap bulannya tergantung jumlah pasien.

Pada bulan Maret lalu terdapat 76 tenaga kesehatan, kemudian April sebanyak 195 dan Mei sebanyak 187.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com