Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Dilaporkan Anak ke Polisi Masalah Motor, Kalsum: Dia Anak Kandung, Bukan Anak Tiri, Saya Sedih

Kompas.com - 30/06/2020, 10:21 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Hati ibu mana yang tidak sedih melihat anak kandung yang sudah dibesarkan dengan penuh kasih sayang malah ingin memenjarakannya.

Hal itu yang saat ini dialami oleh Kalsum (60), warga asal Desa Ranggegate, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Kalsum hendak dilaporkan anak kandungnya berinisial M (40) ke polisi hanya karena masalah motor yang ia beli dari bagian warisan suami yang ia dapatkan sebesar Rp 15 juta dari Rp 200 juta.

"Perasaan sedih, dia anak kandung saya, keluar dari rahim saya, bukan anak tiri, hati saya merasa sedih," kata Kalsum dalam bahasa Sasak ditemui Kompas.com, Senin (29/6/2020).

Baca juga: Anak Laporkan Ibu Kandung ke Polisi, Kasat Reskrim: Saya Enggak Mau Terima

Namun, laporan M ditolak mentah-mentah oleh Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah AKP Priyo Suhartono.

Penolakan laporan itu pun sempat viral di media sosial.

Kata Kalsum, anak sematang wayangnya itu sering menghardik dan memukulinya.

"Dia sering katain saya kotor, ditonjok pernah, dia juga sering menyuruh saya pergi (diusir)" kata Kalsum dengan meneteskan air mata.

Baca juga: Hati Ibu Kalsum Teriris Hendak Dipenjarakan Anak karena Masalah Motor

Namun, bagi Kalsum anak tetaplah anak, tidak boleh mendoakan yang tidak baik.

Viral sebuah video di Facebook dan YouTube yang memperlihatkan Kasatreskrim Polres Lombok Tengah AKP Priyo Suhartono (baju biru) menolak laporan seorang anak asal Lombok Tengah berinisial M (40) ingin memenjarakan ibu kandungnya, K (60).Tangkapan layar Viral sebuah video di Facebook dan YouTube yang memperlihatkan Kasatreskrim Polres Lombok Tengah AKP Priyo Suhartono (baju biru) menolak laporan seorang anak asal Lombok Tengah berinisial M (40) ingin memenjarakan ibu kandungnya, K (60).

Sementara itu, M membantah apa yang dikatakan oleh ibunya.

"Ibu itu hanya ingin menjelek-jelekan saya, dia bilang diancam, dipukul, merasa dia aja yang paling benar. Ibu macam apa itu kalau begitu caranya," kata M saat dikonfirmasi via telepon.

Baca juga: Cerai dengan Istri, Seorang Ayah di Malang Setubuhi Anak Kandung, Terbongkar Saat Korban Cerita ke Ibu

Soal motor, kata M, ia menyesali karena ibunya membawa motor tersebut ke rumah keluarga ibunya.

Padahal, sambung M, motor tersebut dibeli bersama ibunya dari harta warisan yang dijual seharga Rp 200 juta.

"Motor itu dia bawa ke rumah saudaranya, padahal itu kita beli dari harta warisan. Jadi saya juga punya hak terhadap motor itu, itu yang saya keberatan" kata M.

Baca juga: Ini Alasan RSUD dr Soetomo Tolak Bantuan APD dari Pemkot Surabaya

Sebelumnya diberitakan, seorang anak di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), berinisial M (40) melaporkan ibu kandungnya, K (60), ke polisi.

M hendak melaporkan ibu kandungnya karena masalah sepeda motor.

Namun, laporan M ditolak langsung oleh Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah AKP Priyo Suhartono.

Baca juga: Fakta Anak Laporkan Ibu Kandung ke Polisi, Berawal dari Masalah Motor, Ditolak Kasat Reskrim

Video mengenai penolakan laporan itu pun viral di media sosial Facebook dan YouTube.

Dalam video berdurasi 14 menit itu, tampak M bersama Priyo dan anggota polisi lainnya duduk bersama.

Dalam video itu, Priyo dengan tegas dan memerintahkan anggotanya untuk tidak menindaklanjuti kasus tersebut.

"Silakan Bapak pulang, kami dari polres tidak akan menindaklanjuti kasus ini, saya mohon maaf," kata Priyo.

Baca juga: Viral, Video Polisi Tolak Laporan Anak yang Ingin Penjarakan Ibunya karena Masalah Motor

 

 

(Penulis : Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor : David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com