Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Bantuan APD dari Risma, Dirut RSUD Dr Soetomo: Banyak RS Lain yang Kekurangan

Kompas.com - 30/06/2020, 05:47 WIB
Achmad Faizal,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo, Joni Wahyuhadi, membenarkan bahwa pihaknya tak menerima bantuan alat pelindung diri (APD) tenaga medis dari Pemerintah Kota Surabaya.

Menurut dia, persediaan APD di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu melimpah.

Baca juga: Dengar Alasan RSUD Soetomo Penuh, Risma: Kalau BPJS Tidak Bisa, Silakan Klaim ke Kami

"Lebih baik diperbantukan untuk rumah sakit rujukan yang kekurangan APD, kan masih banyak rumah sakit rujukan yang saat ini kekurangan APD," kata Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (29/6/2020) malam.

Joni menyebutkan, APD untuk tenaga medis di RSUD Dr Soetomo telah menumpuk di gudang.

Padahal, dirinya menghindari penumpukan APD untuk menghindari risiko kehilangan dan kebakaran.

Joni menegaskan, RSUD Dr Soetomo telah menerima banyak bantuan APD dari berbagai pihak.

Bahkan, ada pihak yang ingin menyumbangkan uang untuk membantu operasional rumah sakit milik Pemprov Jatim itu.

Baca juga: Risma Sujud di Kakinya, Dokter Sudarsono: Rasa Tanggung Jawab Beliau Besar

Namun, kata Joni, bantuan uang yang diberikan selalu ditolak.

"Karena bantuan tidak boleh berupa uang, semua catatan sumbangan ada karena KPK meminta semua sumbangan dicatat dan diunggah di media sosial," kata Joni.

 

Joni membantah menolak bantuan APD dari Pemkot Surabaya karena alasan tertentu. Penolakan dilakukan karena persediaan APD masih berlimpah.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersujud dan menangis saat audiensi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya di Balai Kota.

Risma bersujud setelah mendengar pernyataan Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Remerging (Pinere) RSUD Dr Soetomo, dr Sudarsono.

Baca juga: Risma Mengaku Tak Bisa Berkomunikasi dengan RSUD Dr Soetomo Milik Pemprov Jatim, Mengapa?

Sudarsono mengeluhkan jumlah pasien positif Covid-19 yang melebihi kapasitas di RSUD Dr Soetomo.

Selain itu, Sudarsono menyebut masih banyak warga Surabaya yang tak mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Wali Kota Surabaya itu mengaku telah dua kali mencoba berkomunikasi dengan pihak RSUD Dr Soetomo, tetapi tak ada hasil.

RSUD Dr Soetomo, kata dia, juga menolak bantuan APD yang diberikan Pemkot Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com