Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 1 Juli, 2 Obyek Wisata di Bukit Menoreh Bakal Kembali Buka

Kompas.com - 29/06/2020, 22:37 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, berencana kembali membuka dua obyek wisata di Bukit Menoreh yaitu Kalibiru dan Pulepayung.

Pembukaan yang akan berlangsung pada 1 Juli 2020 dalam rangka penerapan kenormalan baru atau new normal dalam sektor pariwisata.

Pengujung dua obyek wisata di Kapanewon (kecamatan) Kokap, Kabupaten Kulon Progo tersebut, diwajibkan menaati protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

“Kami berharap satu hari bisa jalan dua tempat (Kalibiru dan Pulepayung). Tanggal 1 Juli 2020 sudah uji coba,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata Kulon Progo, Nining Kunwantari di tengah simulasi Kalibiru memasuki masa kenormalan baru, Senin (29/6/2020).

Baca juga: Jokowi Minta Gugus Tugas Pusat Bimbing Pemda Memasuki New Normal

Kalibiru dan Pulepayung dianggap sebagai obyek wisata di Kulon Progo yang paling siap memasuki normal baru.

Hal ini dilihat dari sarana prasarana yang disediakan, ketersedian alat pelindung diri bagi para pelaku wisata, hingga prosedur yang dijalankan.

Jelang pembukaan kembali, Dinas Dinas Pariwisata Kulon Progo juga sudah menggelar simulasi di Kalibiru dan Pulepayung.

“Kalau sudah melakukan simulasi dan dalam simulasi itu sudah memenuhi persyaratan boleh melaksanakan uji coba," kata Nining.

Baca juga: Era New Normal, Pemkot Madiun Prioritaskan Tujuh Sektor untuk Dongkrak Perekonomian

Dalam simulasi, mereka memastikan semua fasilitas dan prosedur protokol kesehatan terpenuhi.

Mulai dari pengecekan suhu badan pengunjung, cuci tangan dengan sabun, hingga pembelian tiket secara nontunai. 

 

Pengelola juga wajib mencantumkan nomor telepon puskesmas terdekat dan Satgas Covid-19.

Selama new normal, jumlah pengunjung juga tidak lebih dari 50 persen dari kapasitas.

Selain itu, pengelola tempat wisata diwajibkan melakukan pembersihan dengan disinfektan secara berkala.

Pergerakan wisatawan dalam lokasi wisata juga diatur untuk menghindarkan dari penumpukan, meminimalkan persinggungan antara pengunjung yang masuk dan keluar, dan pembatasan kontak wisatawan dan pengelola.

Baca juga: New Normal di Kebun Binatang

Selama uji coba, Dinas Dinas Pariwisata Kulon Progo akan melakukan pengawasan untuk  memastikan semua yang disimulasikan berjalan dengan baik.

Evaluasi awal berlangsung selama dua pekan.  

"Kalau bisa memenuhi persyaratan, oke lanjut untuk buka walaupun juga menunggu ketentuan dari provinsi. Artinya pembukaan menunggu kebijakan dari Gubernur," kata Nining.

Nining berharap, pengelola obyek wisata menjalankan protokol kesehatan secara ketat. 

Pemerintah akan bersikap tegas bila didapati kegiatan yang tidak sesuai apa yang telah disimulasikan.

“Secara umum sudah baik tapi masih perlu penambahan di sana sini. Uji coba nanti (bisa dibatalkan) kalau protokol tidak dilaksanakan. Misal, ada sabun, tisu dan wastafel dalam simulasi, tapi dalam pelaksanaan tidak ada,” kata Nining.

Baca juga: New Normal, Pemerintah Sebut Berenang Sudah Boleh

Kalibiru menutup layanan sejak 24 Maret 2020. Sejak itu, pengelola dan pekerja kompleks wisata Kalibiru dan masyarakat sekitar kehilangan mata pencarian.

Padahal, banyak warga yang mengandalkan hidup dari obyek wisata ini. Mereka membuka warung, penginapan,  jasa transportasi wisata tumbuh pesat.

 

Ketua Pengelola Objek Wisata Kalibiru, Sudadi, mengungkapkan warga mulai melihat ada harapan baru setelah menganggur hampir empat bulan ini. 

Karenanya, Sudadi mengungkapkan, besar harapannya supaya Kalibiru tetap bisa dibuka kembali. Masyarakat pun bisa membuka lagi usahanya.

Sudadi membayangkan, Kalibiru kembali bisa hidup dari wisatawan.

Pada hari normal sebelum pandemi Covid-19 melanda, Kalibiru bisa menerima lebih dari 1.000 - 2.000 pengunjung pada akhir pekan.

“Kita sudah didatangi wisatawan dari 14 negara, paling banyak dari Malaysia dan Singapura,” kata Sudadi.

Baca juga: Waspadai Stres Jangka Panjang dan Kesulitan Tidur Saat New Normal

Untuk menerima kembali wisatawan, berbagai sarana dan prasarana kesehatan sudah disiapkan.

Pengelola dan pelaku wisata Kalibiru kerja bakti menyediakan fasilitas, perbaikan dan perawatan spot dalam obyek wisata. 

Bahkan, pengelola sampai menjual satu dari dua mobil operasional untuk membiayai penyediaan fasilitas yang dibutuhkan.

“Kira-kira kita (menghabiskan biaya) sekitar Rp 50 juta. Kami ada dana sedikit ditambah menjual mobil. Ini transportasi untuk menolong kendaraan yang tidak kuat (naik), akhirnya kami lepas (jual),” kata Sudadi.

Sementara itu, pelaku wisata dari Pulepayung, Sukamto mengungkapkan rencana serupa.

Obyek wisata Pulepayung akan menguji coba pembukaan lokasi wisata mulai 1 Juli 2020. 

Pulepayung dan Kalibiru merupakan obyek wisata yang bertetangga. Keduanya sama-sama mengandalkan pemandangan berlatar Waduk Sermo. 

Baca juga: Pantai di Gunungkidul Dipenuhi Ubur-ubur Saat Uji Coba Wisata New Normal, 5 Pengunjung Disengat

Sukamto mengungkapkan, pengelola Pulepayung telah menambah berbagai sarana prasarana untuk bisa memasuki uji coba wisata di masa normal baru. 

"Tempat cuci tangan tersedia 20 unit. Tempat jual tiket sudah dipasang akrilik. Karyawan pakai face shield, dan meminimalkan kontak dan banyak lagi," kata Sukamto. 

Pihaknya terus berbenah untuk memastikan, obyek wisata Pulepayung siap menerima pengunjung sejak awal Juli nanti.

"Sekarang masih dalam penyempurnaan," kata Sukamto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com