MAKASSAR, KOMPAS.com - Sebagian tenaga medis yang menangani pasien corona di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Sulawesi Selatan, belum menerima insentif.
RSKD Dadi Makassar sendiri ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 di Makassar.
Direktur RSKD Dadi dr Arman Bausat mengatakan, insentif tenaga medis belum dicairkan sejak bulan April, Mei, dan Juni.
Kendati demikian, Kementerian Kesehatan telah menerima daftar tenaga kesehatan dan sedang dalam proses verifikasi.
"Sudah sampai di Jakarta, sudah ACC bayar tapi belum ditransfer. 80 persen sudah dikasih untuk bulan April," kata Arman saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon, Senin (29/6/2020).
Baca juga: Insentif Tak Kunjung Cair, Tenaga Medis Covid-19 Mengeluh ke Ganjar
Arman mengatakan, tidak semua tenaga medis mendapatkan besaran insentif yang sama.
Besaran yang diterima para tenaga medis tersebut tergantung jumlah jam kerjanya di rumah sakit.
"Apa yang dijanjikan pemerintah tidak serta merta misalnya dokter spesialis Rp 15 juta perbulan itu kan yang tugasnya tanggal 1 sampai 30. Tapi kan ada juga dokter spesialis yang cuma 5 hari (masuk kerja) dalam sebulan, 10 hari dalam sebulan. Nah yang 30 hari itu yang Rp 15 Juta," ujar Arman.
Baca juga: Jokowi Minta Pencairan Insentif Tenaga Medis Tak Bertele-tele, Ganjar: Mudah-mudah Segera Cair
Sementara itu, Wakil Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel Prof, Safri Kamsul Arif mengatakan, insentif tenaga medis di rumah sakit rujukan Covid-19 baru dibayarkan bulan Maret dan April.
"Kementerian Kesehatan sudah bayarkan ke tenaga medis sejak pekan lalu dan tanpa potongan sepeser pun oleh pihak rumah sakit," ujar Safri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.