YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY menargetkan partisipasi pemilih dalam Pilkada 2020 mencapai 80 persen.
"Kita tidak menurunkan target, tetap optimis diangka 80 persen," ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY Hamdan Kurniawan saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/06/2020).
Target yang dicanangkan oleh KPU DIY ini lebih tinggi dari yang ditetapkan nasional. Target nasional untuk Pilkada 2020 diangka 77,5 persen.
Menurutnya, target yang dicanangkan KPU DIY ini bukanlah tanpa dasar.
Baca juga: Tambahan Anggaran Belum Cair, Ketua KPU Pertimbangkan Tunda Pilkada 2020
KPU mencanangkan target 80 persen ini melihat dari tingkat partisipasi pemilu sebelumnya.
"Di pemilu lalu saja, meskipun pembandingnya tidak tepat tetapi di pemilu lalu itu 88 persen melampaui target 82 persen. Nah kita untuk sekarang ini tidak mengendorkan target partisipasi," tegasnya.
Target ini, lanjutnya, menjadi pelecut bagi KPU di kabupaten/kota di DIY.
Artinya, KPU kabupaten/kota harus lebih intensif dalam melakukan sosialisasi agar target 80 persen tercapai.
"Sosialisasi tentu mengurangi tatap muka, kita tidak ingin menjadi penyebab klaster penularan baru. Kita akan mengefektifkan bentuk lain misalnya medsos, infografis atau selebaran-selebaran, kalaupun pertemuan ya menggunakan daring," tuturnya.
Baca juga: DPR Desak Pemerintah Segera Cairkan Tambahan Anggaran Pilkada 2020
Meski demikian, kata dia, situasi pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak hanya di DIY, tetapi juga daerah lain.
Hamdan mengaku tidak mengetahui grafik perkembangan Covid-19 pada bulan Desember mendatang.
Sedangkan pemungutan suara akan dilaksanakan pada 9 Desember.
"Kita tidak tahu Desember nanti seperti apa, grafiknya menanjak, mendatar atau menurun. Kita berharap menurun, sehingga masyarakat tidak takut datang ke TPS," ungkapnya.
Hanya saja, KPU DIY terus berupaya maksimal untuk meyakinkan masyarakat.
Salah satunya menjalankan protokol kesehatan pada setiap tahap pilkada.
Petugas wajib memakai face shield, masker, alat tulis sendiri, hand sanitizer dan sarung tangan sekali pakai.
"Ini mudah-mudahan bisa meyakinkan masyarakat bahwa kita serius, kita tidak ingin masyarakat juga menjadi tertular. Semoga bisa menumbuhkan keyakinan bahwa pemilihan itu aman, sehingga mereka mau datang," ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, para petugas di lapangan wajib menjalani rapid test.
"Ada rapid (rapid test) untuk petugas pemutakhiran (data pemilih), ada anggaranya bahkan dari pusat. Ini kan sebentar lagi akan ada petugas pemutakhiran dalam waktu dekat ini, nanti selain cek suhu juga ada rapid test," ujarnya.
Dijelaskanya, untuk penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dijadwalkan pada bulan Oktober 2020.
Pilkada 2020 akan dilaksanakan serentak untuk Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Bantul.
"Masih di bulan Oktober, masih lama. Sekarang ini sedang pembentukan petugasnya dulu sampai pertengahan Juli, terus 15 Juli sampai 13 Agustus itu teman-teman datang dari rumah ke rumah untuk mendata pemilih," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.