Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarlan, Bocah Penderita Gizi Buruk, Terima Donasi dari Pembaca Kompas.com

Kompas.com - 29/06/2020, 16:05 WIB
Defriatno Neke,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BUTON TENGAH, KOMPAS.com – Senyum bahagia terlihat dari keluarga Sarlan, bocah penderita gizi buruk asal Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, setelah menerima bantuan donasi dari pembaca Kompas.com.

Penggalangan dana dari pembaca Kompas.com melalui Kitabisa.com ini berhasil terkumpul sebesar Rp 47,8 juta.

Dana tersebut kemudian diserahkan langsung ke rekening ayah Sarlan, Arlan.

“Perasaaan saya senang dan berterima kasih kepada Kompas.com dan alhamdulillah sudah dapat donasi dalam jumlah yang besar ini. Uangnya untuk masa depannya Sarlan, untuk biaya sekolahnya,” kata Arlan saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/6/2020).

Baca juga: Kisah Sarlan, Dirawat Ibu Gangguan Jiwa dan Alami Gizi Buruk

Arlan menambahkan, donasi yang diberikan kepada anaknya akan digunakan untuk keperluan sekolah dan membuka warung di depan rumahnya yang terletak di Desa Waliko, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah. 

“Saya sangat berterima kasih banyak untuk donasinya, mudah-mudahan yang membantu saya dibalas sama Tuhan,” ujarnya.

Arlan menjelaskan, kondisi Sarlan saat ini sudah sehat dan berat badannya sudah normal kembali.

“Anak harus tetap dicek setiap dua minggu, tetapi karena ada corona, jadi sokter bilang jangan dulu ke rumah sakit, kecuali sesuatu yang genting baru ke rumah sakit,” ucap Arlan.

Baca juga: Ayo Bantu Sarlan, Bocah 6 tahun yang Alami Gizi Buruk, Beratnya Hanya 10 Kg

Sebelumnya, Sarlan, seorang bocah laki-laki berusia 6 tahun, terbaring lemas di dalam ruang rawat inap anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buton Tengah, Sulawesi Tenggara. 

Badan Sarlan yang mengecil dan kurus sehingga terlihat lekukan tulang pada beberapa bagian tubuhnya.

Bocah ini menderita gizi buruk dengan berat badannya hanya sekitar 10 kilogram. Selain itu, Sarlan juga menderita penyakit tuberculosis (TBC). 

“Memang sakitnya karena tinggal sama mamanya. Kami sudah pisah dua tahun lalu. Dia sakit saat sama mamanya, karena memang alami gangguan mental,” kata Arlan, ayah Sarlan, saat ditemui di RSUD Buton Tengah. 

Menurut Arlan, saat itu ia hendak membawa anaknya untuk tinggal bersamanya, tetapi ibunya menolak. 

“Memang saya lihat sudah kurus, saya mau ambil untuk berobat, mamanya tidak mau. Saya lihat begini, kayak tidak bisa, saya mau ambil, tapi mamanya tidak mau,” ujarnya. 

Ia sangat bingung dengan biaya pengobatan anaknya, apalagi pekerjaannya hanyalah seorang buruh kasar. 

“Kalau ada yang bisa bantu saya, saya minta tolong bantu saya, karena saya orang tidak mampu,” ucap Arlan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com