Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Kader PDI-P Jember Datangi Polisi Minta Usut Pembakar Bendera

Kompas.com - 29/06/2020, 15:49 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Ratusan kader DPC PDI-P Jember mendatangi Mapolres Jember, Senin (29/6/2020).

Mereka mengenakan baju berwarna merah berlambang banteng. Sebelum masuk, polisi mengecek suhu tubuh para kader partai tersebut.

Sekretaris DPC PDI-P Jember Bambang Wahyu mengatakan, kedatangannya bukan untuk demonstrasi.

Namun, mendorong polisi untuk mengusut tuntas pelaku pembakaran bendera PDI-P.

Baca juga: Pembakaran Bendera PDI-P, Polisi Periksa Lebih dari Lima Orang Saksi

 

"Termasuk mengusut aktor intelektual dibalik pembakaran tersebut," kata Bambang, kepada Kompas.com, di Mapolres Jember.

Dia mengatakan, PDI-P merupakan partai yang dibangun dari sejarah panjang serta berakar kuat pada sejarah perjuangan kemerdekaan.

“PDI-P Jember ingin menegaskan, kami bukan partai komunis, kami bukan atheis,” tegas dia.

PDI-P merupakan partai yang menjunjung ajaran Bung Karno agar warga bisa hidup berdampingan.

Untuk itu, pihaknya siap membuka diskusi dan komunikasi pada pihak yang mendiskreditkannya.

“Kami sampaikan kami siaga satu, namun bukan untuk bertempur,” terang dia. 

Pihaknya siaga satu dalam rangka terus menyampaikan pada warga bahwa PDI-P tidak seperti yang dituduhkan selama ini.

Pihaknya meminta agar polisi bekerja sama dengan DPC PDI-P dalam banyak hal.

Baca juga: APBD Jember Deadlock, Pemprov Jatim Serahkan ke Mendagri Sanksi Bupati

 

Terutama apabila ada tuduhan atau berita hoaks tentang PDI-P, agar diusut secara profesional.

Para kader PDI-P itu ditemui langsung oleh Kapolres Jember AKBP Aris Supriyono di ruangannya.

“Hal begini perlu dikomunikasikan, duduk bersama, ngobrol bersama bisa menyelesaikan masalah,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com