Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Penganiayaan Tenaga Medis Oleh Keluarga Jenazah Pasien Corona di Ambon

Kompas.com - 28/06/2020, 12:59 WIB
Rachmawati

Editor

Dipicu kabar pasien tak dirawat baik

Setelah peristiwa tersebut, keluarga pasien HK angkat suara.

AK salah satu anak HK mengatakan pihaknya mencegat dan mengambil paksa jenazah ayahnya karena tidak puas dengan penanganan di RSUD dr Haulussy Ambon.

Ia mengatakan selama menjalani perawatan, sang ayah tidak diperlakukan secara manusiawi.

“Ayah saya diperlakukan di rumah sakit sangat tidak manusiawi. Penanganannya kacau dan itu yang membuat keluarga tidak terima,” kata AK kepada Kompas.com saat dikonfirmasi, Sabtu (27/6/2020).

Puncak kemarahan keluarga adalah saat mendengar cerita pasien yang dirawat bersebelahan dengan HK.

Baca juga: Dirawat 10 Pekan, 20 Tenaga Medis di Kalsel Sembuh dari Corona

Pasien tersebut bercerita sebelum meninggal dunia, HK sempat mengeluh lapar dan meminta makanan. Namun menurut pasien tersebut, tidak ada satu pun tenaga medis yang datang.

“Ada salah satu pasien yang bilang kepada kita di rumah sakit, kalau malam sebelum Bapak meninggal dunia itu, almarhum mengeluh lapar dan meminta makanan, tapi tidak diberikan. Itu yang membuat marah keluarga,” ujar AK.

Selain itu AK menganggap jenazah ayahnya dalam kondisi memprihatinkan dan dibiarkan begitu saja.

”Ada bercak-bercak darah di bagian mulut almarhum dan dibiarkan begitu saja. Itu juga yang bikin keluarga tidak terima, sehingga memutuskan untuk mengambil jenazah secara paksa dari ambulans,” ujar AK.

Baca juga: Cegat Ambulans dan Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19, 8 Orang Ditangkap

Terkait pemukulan tenaga medis, AK mengaku jika hal itu dilakukan oleh dua adik perempuannya.

Namun ia membantah informasi yang mengatakan tenaga medis tersebut dipukul oleh banyak orang.

Ia mengatakan saat itu ada lima orang yang datang ke rumah sakit. Dua adik perempuannya terbawa emosi saat mendengar ayahnya tidak mendapatkan perawatan yang baik. Mereka pun memukul tenaga medis.

Baca juga: Detik-detik Warga Makamkan Jenazah Covid-19 di Ambon, Cegat Ambulans yang Dikawal Polisi, Hardik Tim Medis

“Kalau soal itu memang saya tidak bisa membantah, bahwa kejadian itu benar terjadi. Tapi bukan dilakukan oleh massa. Saat itu kita ada 5 orang datang, lalu adik perempuan saya yang terbawa emosi memang memukuli perawat itu," ujar AK.

"Tapi bukan di kepala, tapi di tangan. Saya sendiri yang melerai dan meminta adik saya tidak melakukan itu,” kata AK.

Terkait insiden tersebut, AK mengaku sudah mendapat surat panggilan dari polisi dan siap untuk memberikan keterangan.

Baca juga: Setelah Cegat Ambulans, Keluarga Makamkan Jenazah Pasien Positif Tanpa Protokol Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com