Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Gembira, Populasi Jalak Bali di Alam Liar Terus Meningkat

Kompas.com - 28/06/2020, 10:29 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JEMBRANA, KOMPAS.com - Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) melepasliarkan 52 ekor jalak atau curik bali ke alam liar, Sabtu (27/6/2020).

Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan dan melestarikan populasi satwa khas Bali ini di habitat alaminya.

Kepala Balai TNBB Agus Ngurah Krisna Kepakisan mengatakan, populasi jalak bali di habitat alami mengalami pasang surut.

Pada 1974, populasi jalak bali di alam liar tercatat berjumlah 112 ekor. Kemudian, populasinya sempat menurun hingga di angka 0 pada 2006.

Baca juga: Topang Kebutuhan Air Baku di Ibu Kota Baru, Lahan 3 Desa Dibebaskan untuk Bendungan

Jumlah populasi yang terus menurun tajam ini dipengaruhi faktor alam dan perburuan atau pencurian.

Pada tahun 2000-an, harga jalak bali satu pasang bisa di angka Rp 30 juta. Hal ini yang menyebabkan jalak bali di alam liar diburu untuk diperjualbelikan.

“Perburuan liar dan faktor alam. Dulu tahun 1970-an, jalak bali biasa hidup di kebun-kebun warga dari Seririt Buleleng hingga Melaya, Jembrana. Kemudian pertumbuhan pemukiman dan pembangunan membuak jalak bali terdesak hingga hanya ada di TNBB,” kata Agus, saat dihubungi, Sabtu (27/6/2020).

Berbagai strategi dilakukan untuk meningkatkan populasi jalak bali di alam liar, khususnya di TNBB.

Usaha tersebut pelan-pelan membuahkan hasil hingga pada 2015 jumlah populasinya bertambah 57 ekor.

Tahun 2015, menjadi titik balik peningkatan populasi jalak bali di alam liar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com