Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baku Hantam dan Kisruh Pembagian BLT di Balai Desa

Kompas.com - 28/06/2020, 07:40 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Perangkat Desa Talang Panjang, Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu terlibat baku hantam dengan warga gara-gara pembagian bantuan langsung tunai (BLT).

Hari itu, Jumat (26/6/2020), sekelompok ibu rumah tangga mendatangi kantor desa dan melayangkan protes karena namanya dicoret dari daftar nama penerima BLT.

Di saat bersamaan, perangkat desa sedang membagikan BLT di balai desa kepada warga penerima.

Warga yang protes kemudian meminta pembagian BLT tersebut dihentikan. Mereka kemudian menyerang perangkat desa yang sedang bekerja.

Baca juga: Mereka Itu Rata-rata Punya Mobil, Motor, Ada Juga Tauke Sawit, Jadi Wajar Tidak Diberikan BLT

Sempat terjadi baku hantam antara perangkat desa dengan warga. Akibatnya dua warga terluka. Mereka pun segera diobati oleh pihak desa.

Setelah peristiwa tersebut, perangkat desa melakukan rapat dengan pihak kepolisian dan diputuskan pembagian BLT dihentikan sementara sampai pendataan ulang selesai dilakukan.

Sementara itu warga desa dan perangkat desa yang terlibat baku hantam juga sudah berdamai.

Warga juga berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.

"Warga telah berdamai dan berjanji akan rukun kembali, telah dilakukan mediasi di mapolsek," jelas Kapolsek Talo Iptu Sobri.

Baca juga: Warga Serang Perangkat Desa karena Tak Dapat BLT, Kades: Mereka Punya Mobil

76 kepala keluarga dianggap mampu

Ilustrasi uang Dok. Kredivo Ilustrasi uang
Camat Ilir Talo Nopetri Elmanto mengatakan ada 290 kepala keluarga di desa tersebut.

Sebanyak 100 KK adalah penerima BLT dana deda dan 114 KK peenrima bantuan dari Dinas Sosial. Sementara sisanya, 76 dinyatakan mampu dan berkecukupan.

Menurut Nopetri adalah 30 KK yang dicoret dari daftar penerima karena tergolong sebagai masyarakat yang mampu.

Dari 30 KK yang dicoret, sebanyak 25 KK melayangkan protes hingga terjadi insiden baku hantam di balai desa.

"Kami akan menurunkan tim dari kecamatan mengecek langsung ke 25 KK tersebut bila memang dianggap tidak layak maka akan kami coret," jelas Nopetri.

Baca juga: Gara-gara Protes Pembagian BLT, Warga dan Perangkat Desa Baku Hantam

Sementara itu Kepala Desa (Kades) Talang Panjang Naidi Abran mengatakan, puluhan warga yang protes itu dicoret dari daftar penerima BLT karena masuk kategori mampu.

Menurut Naidi, warga yang protes itu sebagian besar memiliki mobil dan motor. Beberapa di antara mereka juga ada yang dikenal sebagai tauke sawit.

"Mereka protes itu rata-rata punya mobil, motor, ada juga tauke sawit jadi wajar mereka tidak diberikan BLT," ungkap Naidi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Firmansyah |Editor: Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com