Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Warga Serang Perangkat Desa karena Tak Dapat BLT | Seorang Tenaga Medis Dianiaya

Kompas.com - 28/06/2020, 06:43 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Tak terima namanya dicoret dari penerima bantuan langsung tunai (BLT) dana desa, puluhan warga Desa Panjang, Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma, Bengkulu, melakukan aksi protes kepada perangkat desa, Jumat (26/6/2020).

Namun, aksi protes tersebut berujung baku hantam. Akibatnya, dua warga terluka.

Alasan pihak desa mencoret puluhan nama mereka dari penerima BLT dana desa karena dianggap mampu.

Bahkan, sebagian besar memiliki mobil dan motor dan beberapa di antara juga ada yang dikenal sebagai tauke sawit.

Sementara itu, seorang tenaga medis di RSUD dr Haulussy Ambon berinisial JO diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan keluarga pasien Covid-19 di rumah sakit itu.

Penganiayaan itu terjadi setelah korban membawa jenazah Covid-19 dari ruang isolasi menuju kamar jenazaah pada Jumat (26/6/2020) pagi.

Tak terima dengan peristiwa tersebut, keluarga korban melaporkannya ke pihak berwajib. Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

Bacar berita populer nusantara selengkapnya:

1. Warga serang perangkat desa karena tak dapat BLT

IlustrasiPIXABAY.com Ilustrasi

Kepala Desa Talang Panjang Naidi Abran mengatakan, mereka yang protes karena dicoret dari daftar penerima BLT masuk kategori mampu. Bahkan, sebagian besar memiliki mobil dan motor.

Tak hanya itu, lanjut Naidi, beberapa di antara mereka juga ada yang dikenal sebagai tauke sawit.

"Mereka protes itu rata-rata punya mobil, motor, ada juga tauke sawit jadi wajar mereka tidak diberikan BLT," katakata Naidi saat dihubungi, Sabtu (27/6/2020).

Kata Naidi, mereka melakukan protes saat pembagian BLT di balai desa.

Diceritakan Naidi, saat pembagian BLT, awalnya sekelompok ibu rumah tangga mendatangi aparat desa protes karena nama mereka tidak masuk sebagai penerima bantuan.

"Saat mereka protes mereka minta pembagian BLT ditunda karena nama mereka tidak masuk, lalu datang warga lain mulai menyerang kami, akhirnya terjadi keributan," ujarnya.

Baca juga: Warga Serang Perangkat Desa karena Tak Dapat BLT, Kades: Mereka Punya Mobil

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com