Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banting Botol Bir, Anggota Dewan Blak-blakan Tagih Rp 1,6 Miliar untuk Pemenangan Bupati Tulungangung

Kompas.com - 27/06/2020, 13:33 WIB
Rachmawati

Editor

Harus bayar bunga Rp 21,85 juta tiap bulan

Setelah Maryoto menang di Pilkada Kabupaten Tulungagung, Suharminto pun menagih utangnya.

Namun, Suharminto merasa tidak pernah mendapatkan balasan, seperti komitmen awal.

Setiap bulan Suharminto harus membayar bunga pinjaman itu sebesar Rp 21,85 juta. Kondisi ini sudah berjalan selama dua tahun, sejak akhir masa kampanye hingga saat ini.

Insiden di pendopo bermula dari keinginan Suharminto bertemu dengan Maryoto.

"Saya sudah empat kali berusaha bertemu dengan Mbah To. Dua kali di antaranya saya datangi rumahnya," ungkap Suharminto.

Baca juga: Banting Botol Bir dan Toples Kue, Anggota DPRD Tulungagung Ngamuk di Pendopo Kabupaten

Suharminto hanya ingin minta penjelasan komitmen Maryoto, terkait utang biaya pemenangan itu.

Apalagi, selama ini dirinya tidak merasa ada bantuan untuk mengangsur pinjaman dan membayar bunganya.

Amarah Suharminto meledak, saat tidak bertemu Maryoto di pendopo pada 29 Mei 2020 malam. Namun, ia membantah telah melakukan perusakan di pendopo.

Stoples yang pecah sebenarnya karena disenggol oleh Yoyok, teman yang ikut serta bersamanya dan dalam kondisi mabuk.

Baca juga: Nekat Menjambret Usai Bebas Asimilasi Corona, Napi Ini Mengaku Spontan dan Ingin Beli Bir

Saat tahu Yoyok memecahkan stoples, Suharminto mengaku langsung down dan buru-buru mengajak pulang Yoyok.

"Ibarat kata saat itu tensi saya sudah mencapai puncak, saat tahu Yoyok memecahkan stoples saya langsung lemas. Saya sadar sudah melakukan kesalahan," katanya.

Namun, diakuinya, Yoyok sengaja melemparkan botol bir kosong ke arah pendopo.

Kini, Suharminto pasrah menjalani proses hukum di Polres Tulungagung. Meski begitu. pihaknya tetap berharap ada proses perdamaian dengan Maryoto Birowo.

Baca juga: Kabar Baik, 66 Pasien Positif Covid-19 Sembuh di Tulungagung

Bantah punya utang

Ilustrasi uang tip.SHUTTERSTOCK/nutcd32 Ilustrasi uang tip.
Sementara itu, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo mengatakan, cerita soal utang yang disinggung Suharminto sangat panjang.

Ia menyebut urusan tersebut masuk ranah pribadi.

"Kalau fresh money saya juga tidak pernah terima. Saat dia kesulitan, saya pun sudah pernah membantunya," ujar Maryoto.

Maryoto juga mengaku tidak pernah berutang sedemikian besar. Oleh karena itu, Maryoto memilih untuk diam.

Baca juga: Anak Usia 11 Tahun Terpapar Covid-19 dari Klaster Pabrik Rokok Tulungagung

Namun, mantan Sekretaris Daerah Tulungagung ini mengaku selalu siap diajak bicara.

"Saya bingung, saya tidak pernah utang segunung nilainya, sehingga saya diam saja," sambung Maryoto.

Maryoto juga mengaku heran jika ada orang yang kesulitan menemuinya. Sebab, dirinya selalu ada di pendopo dan bisa diajak bicara.

Namun, diakui Maryoto, Suharminto tidak mau ke pendopo dengan alasan banyak orang.

"Dia tidak mau ke sini (pendopo) karena ada orang, kan susah saya. Di sini (selalu) banyak orang," ucap Maryoto.

Baca juga: Klaster Pabrik Rokok Tulungagung Dominasi Kasus Covid-19 di Kota dan Kabupaten Kediri

Maryoto mengaku belum ada komunikasi dengan Suharminto pascakejadian di pendopo.

Namun, orang nomor satu di Tulungagung ini sudah memikirkan perdamaian dengan Suharminto.

Kasus tersebut saat ini sudah dilaporkan ke kepolisian dan Yoyok sudah menjadi tersangka dengan sangkaan perusakan.

Sedangkan Suharminto juga dilaporkan secara terpisah, dengan tudingan melakukan ancaman pembunuhan.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kasus Banting Botol Bir di Pendopo, Suharminto Blak-blakan Tagih Uang Miliaran ke Bupati Tulungagung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com