Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Serang Perangkat Desa karena Tak Dapat BLT, Kades: Mereka Punya Mobil

Kompas.com - 27/06/2020, 12:42 WIB
Firmansyah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Protes pembagian bantuan langsung tunai (BLT) dana desa di Desa Talang Panjang, Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, berujung baku hantam antara warga dan perangkat desa pada Jumat (26/6/2020).

Kepala Desa (Kades) Talang Panjang Naidi Abran mengatakan, puluhan warga yang protes itu dicoret dari daftar penerima BLT karena masuk kategori mampu.

Baca juga: Jumlah Kasus Positif Covid-19 Jatim Lewati DKI Jakarta, Ini Tanggapan Khofifah

Naidi menjelaskan, warga tersebut protes saat pembagian BLT di balai desa.

Saat aparat desa membagikan BLT, sekelompok ibu rumah tangga mendatangi aparat desa dan protes karena tidak masuk sebagai penerima bantuan.

"Saat mereka protes mereka minta pembagian BLT ditunda karena nama mereka tidak masuk, lalu datang warga lain mulai menyerang kami, akhirnya terjadi keributan," kata Naidi saat dihubungi, Sabtu (27/6/2020).

Menurut Naidi, warga yang protes itu sebagian besar memiliki mobil dan motor. Beberapa di antara mereka juga ada yang dikenal sebagai tauke sawit.

"Mereka protes itu rata-rata punya mobil, motor, ada juga tauke sawit jadi wajar mereka tidak diberikan BLT," ungkap Naidi.

Baca juga: Gara-gara Protes Pembagian BLT, Warga dan Perangkat Desa Baku Hantam

Terdapat 290 kepala keluarga (KK) di Desa Talang Panjang.

Sebanyak 100 KK merupakan penerima BLT dana desa dan 114 KK penerima bantuan dari Dinas Sosial.

 

Sisanya dinyatakan mampu atau warga berkecukupan.

Berdasarkan hasil rapat, Desa Talang Panjang, Kecamatan Ilir Talo dan kepolisi, penerima BLT dana desa akan didata ulang.

Untuk sementara, pembagian bantuan itu ditunda sampai pendataan ulang selesai dilakukan.

Baca juga: Jokowi Minta Tekan Covid-19 di Jatim, Risma: Sebenarnya Surabaya Sudah Turun

Akibat peristiwa itu dua warga mengalami luka saat baku hantam dengan perangkat desa telah diobati dan ditanggung oleh pihak desa.

Sedangkan warga yang protes telah berdamai dengan perangkat desa. Naidi mengatakan desa sudah aman dan kondusif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com