Dari pengakuan pelaku, kata Muchdori, korban sempat memberikan perlawanan sebelum jatuh tersungkur di tengah jembatan Desa Ampukung.
Melihat korban sudah tewas, lanjutnya, pelaku kemudian langsung membuang senapan angin dan beberapa barang bukti lainnya di bawah jembatan tak jauh dari jasad korban.
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan polisi, adapun motif pelaku membunuh korban karena sakit hati pernah dipecat oleh korban sebagai perangkat desa.
Diberitakan sebelumnya, seorang kepala desa di Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan ditemukan tewas tertelungkup di Jembatan Desa Ampukung pada, Rabu (24/6/2020) tengah malam.
Selain sepucuk senapan angin, polisi juga menemukan barang bukti 10 butir peluru kaliber 4,5 dan sebuah peredam senapan angin.
Baca juga: Kronologi Seorang Pria di Deli Serdang Bakar Panti Asuhan, Sakit Hati Ditegur Saat Main HP
(Penulis : Kontributor Banjarmasin, Andi Muhammad Haswar | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.