Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ditangani Rumah Sakit karena Positif Covid-19, Seorang Ibu di Polman Keguguran

Kompas.com - 26/06/2020, 21:41 WIB
Junaedi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Seorang ibu di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, harus kehilangan jabang bayinya karena dua rumah sakit yang didatangi menolak untuk membantunya bersalin.

Penolakan itu terjadi karena ibu muda itu ternyata positif terjangkit virus corona berdasarkan pemeriksaan swab tenggorokan.

Ibu tersebut bernama Anni warga Kelurahan Balanipa, Kecamatan Balanipa, Polewali Mandar. 

Baca juga: Mandikan Jenazah Mertua yang Positif Corona, Ibu Hamil ini Dinyatakan Terpapar Covid-19

Sebenarnya dia sudah dijadwalkan menjalani operasi caesar pada Rabu (24/6/2020) sekitar 09.00 Wita di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar.

Secara mendadak, perempuan yang ketubannya sudah pecah itu dirujuk ke RSUD Regional Mamuju.

Rujukan itu dilakukan dengan alasan RSUD Polewali Mandar tidak bisa membantu persalinan orang yang terinfeksi virus corona.

Sapa, orangtua Anni, mengatakan saat memindahkan anaknya, RSUD Polewali Mandar berkoordinasi dengan RSUD Regional Mamuju.

Baca juga: Ibu Hamil yang Keguguran karena Tidak Punya Biaya Swab Test Dirujuk ke RSUP Wahidin Makassar

Akibatnya, sesampai di rumah sakit rujukan, Anni kembali mendapat penolakan.

Menurut Sapa, RSUD Regional Mamuju beralasan ruangan untuk operasi caesar sedang penuh.

Anni dan keluarganya akhirnya kembali ke RSUD Polewali Mandar. Meski akhirnya mendapat penanganan, tapi bayi yang dikandungnya telah meninggal dalam kandungan.

"Sudah dua hari pecah ketuban tidak kunjung dioperasi. Semula dijanjikan operasi jam 9 pagi belakangan batal dan malah diminta dirujuk ke Mamuju. Di sana juga ditolak Rumah Sakit Mamuju karena alasan tidak pernah koordinasi,” jelas Sapa saat dihubungi, Jumat (26/6/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com