Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar Tradisional di Pekanbaru Tak Mau Rapid Test karena Takut Diisolasi

Kompas.com - 26/06/2020, 17:34 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru, Riau, menggelar rapid test dan test swab PCR massal di Pasar Sukaramai Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Pekanbaru Kota, Jumat (26/6/2020).

Rapid tes dan tes swab PCR diadakan di pasar tradisional dengan sasaran pedagang dan warga di sekitarnya. Hal ini untuk mempercepat mengetahui warga yang positif Covid-19.

Namun, dari pantauan Kompas.com, kawasan Pasar Sukaramai tampak sepi. Banyak pedagang yang tutup lapak.

Baca juga: 3.925 ASN Kota Medan Jalani Rapid Test dan Swab, 78 Reaktif, 75 Positif Covid-19

Di lokasi kegiatan hanya tampak puluhan warga yang mau mengikuti rapid test dan tes PCR tersebut.

Menurut salah seorang pedagang, Ibu Nel (52), kebanyakan orang yang dites itu bukanlah pedagang, melainkan warga di sekitar pasar.

"Itu kebanyakan warga yang ikut tes, bukan pedagang," sebut Nel saat diwawancarai Kompas.com di sekitar lokasi kegiatan, Jumat.

Baca juga: Rapid Test Massal Polres Cianjur Pecahkan Rekor MURI

Tidak mau ikut rapid test, nanti diisolasi, makan apa kami...

Dia sendiri mengaku tidak mau ikut rapid test atau pun test PCR, karena merasa masih sehat.

Selain itu, sebut Nel, pedagang banyak yang tutup juga karena sepi. Apalagi sejak ada klaster Bank BRI yang kantornya berada di kawasan Pasar Sukaramai.

"Sejak ada klaster Bank BRI, pembeli makin sepi. Pisang saya sudah empat hari gak ada yang beli. Ini lihat udah mau busuk," kata ibu penjual bermacam jenis buah ini.

Kembali ke alasan tidak mau ikut rapid test, Nel mengaku takut diisolasi ke rumah sakit, sehingga tidak bisa jualan.

"Pedagang banyak yang tak mau, karena takut diisolasi. Nanti dikurung di rumah sakit 15 hari, makan apa nanti keluarga kita. Kalau dikasih duit tak apalah, ini enggak dikasih duit," kata Nel.

Baca juga: Klaster Baru di Riau, 7 Karyawan BRI Pekanbaru Positif Covid-19

 

Penjelasan Wali Kota Pekanbaru

Sementara itu, Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT mengatakan, pemeriksaan rapid test dan tes PCR massal sebagai deteksi dini dalam penemuan Covid-19 di Kota Pekanbaru.

"Kalau ada pedagang yang positif, maka cepat kita lakukan penanganan, supaya tidak menularkan ke orang lain," ujar Firdaus saat diwawancarai Kompas.com di lokasi kegiatan, Jumat.

Dia menyebutkan, sejak pagi menjelang siang sudah 200 orang yang di uji swab dan 130 di rapid tes. Hasil sementara non reaktif.

Pemkot Pekanbaru, kata Firdaus, hari ini menyiapkan masing-masing 300 rapid test dan swab PCR.

PLN sumbangkan 28 buah wastafel

Dalam kegiatan Pemkot Pekanbaru ini, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau-Kepulauan Riau (Kepri) ikut berkontribusi.

"Hari ini kita berkontribusi dari kegiatan Pemkot Pekanbaru dalam rangka Hari Ulang Tahun Pekanbaru ke 236, PLN Peduli Covid-19 memberikan bantuan berupa wastafel," ucap General Manager PLN Riau-Kepri, Dispriansyah kepada Kompas.com usai mengikuri kegiatan, Jumat.

Dia menyebutkan, bantuan wastafel yang disumbangkan sebanyak 28 buah untuk ditaruh pasar dan juga puskesmas.

"Tujuh wastafel untuk disebar ke pasar-pasar, dan 21 wastafel untuk puskesmas yang ada di Pekanbaru," sebut Dispriansyah.

Dia menjelaskan, dengan bantuan wastafel ini masyarakat bisa melakukan prilaku hidup bersih dan sehat.

Karena, menurut Dispriansyah, satu-satunya cara mencegah Covid-19 ini adalah dengan prilaku hidup sehat.

"Dengan adanya wastafel di pasar dan puskesmas, masyarakat agar sering mencuci tangan. Prilaku hidup sehat adalah cara kita memutus rantai penyebaran Covid-19," kata Dispriansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com