ACEH UTARA, KOMPAS.com – Masyarakat Desa Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara, menarik kapal motor yang ditumpangi 94 pengungsi Rohingya asal Myanmar ke daratan, Kamis (25/6/2020) sore.
Sejak Selasa, 22 Juni 2020, 94 pengungsi Rohingya ini terdampar di perairan Seunuddon, Aceh Utara.
Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib menyebutkan dirinya sudah memanggil seluruh pimpinan kantor dan Muspida plus untuk rapat gabungan.
Baca juga: Tarik Rohingya ke Darat, Kami Kasih Makan…
Dalam rapat itu disepakati seluruh warga Rohingya ditampung sementara di Kantor Imigrasi Lhokseumawe.
“Muspida sepakat merawat mereka sementara waktu. Atas nama kemanusiaan. Ini yang sakit-sakit kita bawa ke Rumah Sakit Cut Meutia, Aceh Utara. Semalam semua sudah dirapid test, hasilnya negatif,” kata pria akrab disapa Cek Mad ini, melalui telepon ke Kompas.com, Jumat (26/06/2020).
Meski begitu, pemeriksaan kesehatan dilakukan berkala. Bagi mereka yang dinyatakan positif Covid-19 atau corona, maka akan dibawa ke shelter Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara.
Baca juga: Cerita Nelayan Selamatkan Pengungsi Rohingya, Suara Minta Tolong dan Terseret Angin
“Kita pastikan standar Covid-19 terpenuhi. Tadi kita sudah komunikasi dengan warga Rohingya itu pakai penerjemah. Mereka meminta dibantu kapal yang bagus untuk meneruskan perjalanan ke Australia,” katanya.
Di Australia, sambung Cek Mad, mereka telah memiliki hubungan untuk menetap di sana. Sehingga, penampungan sementara itu untuk memulihkan kondisi fisik mereka.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan