Sementara itu, Setiawan mengatakan bahwa Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar juga memperhatikan bidang transportasi selama PSBB.
Menurut dia, sebelum PSBB Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek), Rabu (15/4/2020), pergerakan kepadatan lalu-lintas dan orang mencapai 100 persen.
Saat PSBB Bodebek, pergerakan menurun hingga 43 persen. Saat PSBB Bandung raya, pergerakan ada di 29 persen dan ketika PSBB Provinsi mulai Rabu (6/5/2020), pergerakan berkisar di 43 persen.
“Saat PSBB proporsional mulai Rabu (20/5/2020), aktivitas perlahan naik lagi, terutama jelang Lebaran. Untuk saat ini, pergerakan mencapai 57 persen," kata Setiawan.
Baca juga: Pemkot Bekasi Ingin Izinkan Ojol Angkut Penumpang, Dishub Jabar: Silahkan
Pihaknya pun juga telah memetakan pergerakan warga Jabar di permukiman. Pergerakan atau interaksi mereka kebanyakan adalah saat membeli kebutuhan sehari-hari.
“Kami juga memetakan pergerakan di tempat kerja, fasilitas kesehatan, ritel dan rekreasi, transit station, dan taman," sambung Setiawan.
Diperkirakan kenaikan pegerakan di Jabar dikarenakan pergerakan transportasi saat Ramadhan, perayaan Indul Fitri, dan new normal saat akhir PSBB Jabar.
Berdasarkan laporan Gugus Tugas Jabar, Jumat (12/6/2020) lalu, kata Setiawan, ada 17 kabupaten/kota atau 62,96 persen berada di Zona Biru (Level 2) dan 10 kabupaten/kota atau 37,04 persen berada di Zona Kuning (Level 3).
Baca juga: Kejar Rasio Pengetesan Covid-19, Pemprov Jabar Akan Beli Mobil PCR Keliling
Menurut dia, level zona-zona itu menentukan tahap adaptasi new normal yang boleh dilakukan. Untuk mencegah penyegaran Covid-19, kuncinya adalah mengendalikan kerumunan.
Selain itu, angka reproduksi efektif (Rt) di Jabar sudah tiga minggu di bawah angka 1. Berdasarkan badan kesehatan dunia (WHO), suatu wilayah berkesempatan melonggarkan PSBB jika Rt di bawah 1 selama 2 minggu.
"Angka Rt Jabar pada 20 Juni yaitu 0,9. Per tanggal 23 Juni adalah 0,92. Sementara rata-rata Rt dari 7 Juni sampai 20 Juni yaitu 0,71," kata Setiawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.