Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Total 51 Pasien Covid-19 Meninggal di NTB, 55 Persen Lansia

Kompas.com - 26/06/2020, 12:56 WIB
Karnia Septia,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Pasien rawat jalan bebas mengunjungi area yang ditandai dengan zona hijau, asal tetap memakai masker dan menjaga jarak.

"Ini kita sampaikan agar tidak ada kegamangan atau ketakutan dari masyarakat NTB ke rumah sakit untuk berobat," kata Nurhandini.

Jangan sampai, masyarakat terlambat mengobati penyakitnya ke rumah sakit.

"Inilah salah satu penyebab mengapa angka kematian kita setiap hari bertambah," kata Nurhandini.

Tambahan 23 kasus positif

Selain angka kematian, Tim Gugus Tugas juga mengumumkan tambahan 23 pasien terkonfirmasi Covid-19.

Rinciannya, 11 pasien dari Kota Mataram, sembilan dari Lombok Barat, dan tiga dari luar Provinsi NTB. Pasien dari luar provinsi itu merupakan warga yang berkunjung ke NTB.

Baca juga: Khofifah: Pak Presiden, Kami Sempat Bahagia Tingkat Penularan Covid-19 Jatim 0,86 Persen, tapi...

Sehingga total 1.142 orang terkonfirmasi positif berasal dari 12.214 spesimen yang telah diperiksa sejak tanggal 16 Maret 2020.

"Total positif rate kita 9,3 persen. Masih jauh di atas angka 5 persen sebagai batas di mana angka penularan sudah terkendali," kata Nurhandini.

Menurut Nurhandini, saat ini proses penularan masih terus terjadi.

Sebab masih terjadi tambahan kasus positif di episentrum penularan Covid-19, Kota Mataram dan Lombok Barat.

"Karena dua daerah dengan transmisi lokal, proses transmisi lokal masih terus terjadi. Waspadalah bahwa Covid-19 masih berada di sekitar kita," kata Nurhandini.

Sementara itu, jumlah pasien yang sembuh bertambah 11 orang. Sehingga total pasien sembuh ada 780 orang atau 68,3 persen.

Sebanyak 311 pasien dirawat di rumah sakit rujukan dan rumah sakit darurat. 

"Keluarga pasien yang dinyatakan sembuh, kami ingatkan pasien yang pulang ke rumah masih harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari agar semua virus bisa betul-betul keluar dan nol pada saat dia siap melakukan aktivitas kembali," jelas Nurhandini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com