Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Rusak Berlumpur Ditanami Pisang dan Sawit, Ini Kata Dinas PU Riau

Kompas.com - 26/06/2020, 11:59 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Jalan lintas provinsi di Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, mengalami rusak parah hingga ditanami pisang dan sawit sebagai bentuk kekecewaan warga setempat.

Menanggapi protes warga ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melakukan perbaikan jalan rusak sepanjang satu kilometer tersebut.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau, M Taufiq OH dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (25/6/2020).

Baca juga: Kesal Jalan Rusak Berlumpur Tak Juga Diperbaiki, Warga Tanam Pisang dan Sawit

Taufiq mengakui memang kondisi jalan provinsi di Desa Sontang menuju Kota Duri, Kabupaten Bengkalis, mengalami kerusakan dan berlumpur jika hujan.

"Kami sadari bahwa target kegiatan sangat minim, hal ini akan kami usahakan dengan optimal untuk menjaga fungsional ruas jalan provinsi di Desa Sontang," ucap Taufiq.

Mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Riau ini menyatakan, sebagai bukti keseriusan, Dinas PUPR-PKPP Riau juga telah mengusulkan peningkatan ruas jalan tersebut pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2021 sebagai perhatian Pemprov Riau selanjutnya.

Ia berharap masyarakat dapat memaklumi kekuatan anggaran provinsi pada saat ini, karena pemerintah tengah fokus menangani pandemi Covid-19.

Baca juga: Kesal Jalan Tak Juga Diperbaiki, Warga Tanam Pisang di Jalur Trans Sulawesi

"Tapi kami tidak mengeyampingkan kegiatan prioritas, dan kami selalu berusaha sekuat tenaga supaya jalan tersebut dapat fungsional secara baik dan optimal," ucap Taufiq.

Untuk jalan tersebut, sambung dia, akan dirawat fungsional terlebih dahulu. Pihaknya mengaku saat ini sedang pengerjaan jalan di Kecamatan Ujung Batu, Rohul.

Setelah itu, dengan waktu tak begitu lama akan kerahkan alat untuk memperbaiki jalan tersebut.

"Kemudian kita akan anggarkan di APBD 2021 untuk peningkatan jalan Sontang-Duri," kata Taufiq.

Sebelumnya diberitakan, puluhan warga di Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, tanam pisang dan sawit di jalan yang rusak di wilayahnya, Rabu (24/6/2020).

Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes warga terhadap pemerintah yang tak kunjung memperbaiki jalan tersebut.

Jalan rusak yang ditanami pohon pisang dan sawit tersebut, merupakan jalan lintas provinsi yang menghubungkan Desa Sontang ke Desa Kasang Padang. Jalan itu juga salah satu akse Riau ke Sumatera Utara (Sumut).

 

Salah seorang warga Desa Sontang Ibnu Nazib mengatakan bahwa jalan yang rusak itu sepanjang lebih kurang satu kilometer.

Kondisi kerusakan jalan sudah sangat parah seperti layaknya kubangan kerbau bila diguyur hujan.

"Bila tidak segera diperbaiki, kami blokir jalan sehingga tidak ada lagi aktivitas kendaraan yang melintas lagi. Kami minta kepastian Bapak Gubernur Riau (Syamsuar), karena kami merasa di anak tirikan," ujar Nazib kepada wartawan, Rabu.

Dia menjelaskan, aksi tanam pisang dan sawit di jalan rusak itu sebagai bentuk puncak dari kekesalan warga. Pasalnya, hingga kini jalan lintas tersebut tak mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Nazib juga menyebut jalan tersebut saat ini susah dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat.

"Kondisi jalan sekarang seperti bubur, bahkan mobil pribadi maupun sepeda motor warga tak bisa melintasi. Kami  menuntut tanggung jawab Provinsi Riau, termasuk Pak Gubenur Riau sesuai janjinya saat kampanye dulu akan melakukan perbaikan infrastruktur jalan. Tapi mana buktinya. Dengan jalan rusak sudah tujuh bulan pasca banjir hingga kini belum ada diperbaiki Dinas PUPR Riau," kata Nazib.

Dia menambahkan, di ujung jalan yang rusak, puluhan warga yang akan bepergian ke Desa Kasang Padang atau ke Duri, Kabupaten Bengkalis, kini terpaksa menggunakan jasa angkutan pompong (perahu kayu).

Setiap kendaraan sepeda motor yang diangkut bayar Rp 30.000 sekali menyeberang dengan jarak satu kilometer.

Terkait aksi protes warga ini, Kepala Desa Sontang, Zulfahrianto tak bisa mencegahnya.

Dia justru menyebut aksi warga ini sebagai  bentuk protes terhadap pemerintah yang belum memperbaiki jalan tersebut.

"Ini puncak kekesalan masyarakat, dan kita tidak bisa melarangnya. Jadi warga tanam pisang dan sawit di jalan yang rusak. Apalagi ini jalan lintas provinsi yang benar-benar hanya satu kilometer saja (yang rusak) mengapa provinsi tak mampu memperbaikinya," kata Zulfahrianto pada wartawan, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com