Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Kami PDI-P Juga Tidak Setuju dengan PKI

Kompas.com - 25/06/2020, 20:18 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo membantah tudingan soal partainya punya paham yang sama dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Hal tersebut dikatakan menyusul adanya pembakaran bendera PDI-P oleh massa yang berdemonstrasi di depan gedung DPR RI, Rabu (24/6/2020).

Aksi demonstrasi tersebut diketahui menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

Baca juga: Ganjar soal Pembakaran Bendera PDI-P: Tidak Setuju Boleh, Tapi Merusak Janganlah

Ganjar bahkan menegaskan, PDI-P tidak setuju dengan paham yang diusung PKI.

"Saya orang PDI-P, sudah cukup lama dan saya bukan PKI. Kami PDI, kami juga tidak setuju dengan PKI. Itu clear. Semua paham yang dilarang, kami tidak ada di sana, karena kami berada pada barisan yang sesuai konstitusi dan dasar negara," ujar Ganjar yang juga Gubernur Jawa Tengah di Semarang, Kamis (25/6/2020).

Ganjar melihat ada upaya pihak lain yang ingin menyamakan PDI-P dengan PKI.

"Maaf ya, tidak!. Kami bukan PKI, kami orang beragama dan juga anti-PKI," tegasnya.

Baca juga: Megawati Minta Kader Rapatkan Barisan, Kawal Proses Hukum Pembakaran Bendera PDI-P

Menurut Ganjar, isu itu hanya ditempelkan saja untuk memprovokasi.

Dia juga heran, kenapa pada aksi itu mereka menyandingkan bendera PDI-P dengan bendera PKI.

"Saya tidak tahu mereka dapat bendera PKI dari mana, kalau bendera PDI-P bisa dibeli, tapi kalau bendera PKI dari mana? Pasti itu diproduksi. Menurut saya aparat penegak hukum ambil saja itu, siapa yang membakar, dapat bendera PKI dari mana. Dugaan saya, mereka nyablon sendiri," sebut Ganjar.

Ganjar mengatakan, hari ini PDI-P memang sedang diguncang dalam kontestasi politik.

Baca juga: Tempat Kelahirannya dan 16 Kecamatan di Jateng Tak Punya SMA/SMK Negeri, Ganjar: Ini Problem

Sebenarnya itu hal yang biasa saja, tapi Ganjar berharap semua pihak bisa saling menghormati.

"Tidak setuju boleh, tapi merusak janganlah. Ini pasti ada yang tidak suka dengan situasi kondisi politik yang berjalan hari ini, sehingga mereka ingin mendistorsi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com