Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tarik Rohingya ke Darat, Kami Kasih Makan…"

Kompas.com - 25/06/2020, 17:24 WIB
Masriadi ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com - Puluhan warga Desa Lancok, Syamtalira Bayu, Aceh Utara mengutip dana untuk membantu pengungsi Rohingya yang saat ini masih berada di perairan Lancok.

Mereka mendesak pemerintah menarik kapal motor yang ditumpangi 94 warga Rohingya asal Myanmar ke darat.

Sementara hingga Kamis (25/06/2020) siang, pemerintah masih belum memutuskan apakah akan menolak atau menerima imigran itu.

Baca juga: Setelah Kapal Diperbaiki, 94 Pengungsi Rohingya Akan Dilepas ke Laut

Warga kumpulkan uang untuk beli nasi buat imigran

Kepala Desa Lancok Nasruddin menyebutkan, uang dikumpulkan buat membeli nasi untuk imigran.

“Kita sesama muslim. Masak iya, kita tidak bantu mereka. Warga desa ini siap menampung mereka dan memberi makan. Uangnya kita cari, patungan,” kata Nasruddin kepada wartawan di lokasi, Kamis. 

Atas nama kemanusiaan, sambung Nasruddin, warga bersepakat untuk menjaga imigran itu.

“Pemerintah jangan nunda-nunda keputusan. Mereka sudah sangat lelah di kapal itu. Segera tarik mereka ke darat, kami beri makan,” katanya.

Baca juga: Cerita Nelayan Selamatkan Pengungsi Rohingya, Suara Minta Tolong dan Terseret Angin


warga akan jemput imigran

Sementara warga lainnya, Aples Kuari, menyebutkan warga sudah menggelar rapat.

Jika pemerintah mengembalikan imigran itu ke tengah laut, maka warga sendiri yang akan menjemput kembali imigran itu.

“Kami jemput pakai perahu kami, di sini semua nelayan punya perahu. Janganlah begitu kejam pada sesama muslim. Kita harus tolong mereka, baru pikirkan opsi sesuai regulasi internasional soal imigran,” pungkasnya.

Hingga berita ini dikirimkan, perahu Rohingya berada sekitar 100 meter dari bibir pantai Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara.

Awalnya, pemerintah ingin mendorong kapal itu ke luar perairan Indonesia. Namun, protes warga membuat pemerintah membatalkan niat dan kini kapal itu berada di perairan.

Di bibir pantai, ratusan warga masih setia menunggu imigran tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com