JEMBER, KOMPAS.com – Tim khusus dari Pemprov Jatim yang diutus Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk menyelesaikan permasalahan Jember mengalami jalan buntu.
Sebab, tak ada kesepakatan yang bisa diambil dalam pembahasan masalah APBD Jember di kantor Bakorwil Jember, Kamis (25/6/2020).
Pembahasan APBD Jember itu dipimpin Kepala Inspektorat Pemprov Jatim Helmy Perdana Putra.
Sedangkan pihak lain yang terlibat adalah Bupati Jember Faida yang diwakili oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) serta pimpinan dan tim anggaran DPRD Jember.
Baca juga: Tindak Lanjuti Arahan Mendagri, Khofifah Turunkan Tim Klarifikasi Masalah di Jember
Sayangnya, pembahasan tersebut deadlock karena TAPD tidak mau memenuhi permintaan DPRD Jember agar peran dan hak mereka sebagai anggota legislatif diberikan.
Seperti fungsi pengawasan dan budgeting.
“Deadlock sudah, kami sudah tidak ada pertemuan lagi, nanti tinggal laporkan ke Mendagri, sanksi Mendagri yang jalan pada bupati,” kata Helmy di kantor Bakorwil Jember.
Sebab, hambatan pembahasan APBD Jember ada pada bupati Jember.
Helmy menuturkan, pembahasan APBD tertunda karena rekomendasi Mendagri terkait SOTK Jember belum ditindaklanjuti.
Namun, setelah Pemprov datang, upaya memenuhi rekomendasi terkait SOTK sudah ada progres, sehingga bisa dilanjutkan pembahasan APBD.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.