Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus DBD di Bangka Belitung Mencapai 695 Kasus

Kompas.com - 25/06/2020, 15:15 WIB
Heru Dahnur ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kepulauan Bangka Belitung selama periode Januari - Juni 2020 lebih tinggi dibandingkan angka kasus Covid-19.

Menurut Dinas Kesehatan Bangka Belitung, jumlah penderita DBD tercatat sebanyak 695 kasus, sedangkan Covid-19 hanya 148 kasus.

"Tertinggi di Kabupaten Belitung sebanyak 308 kasus dengan meninggal dunia nol kasus. Sedangkan di Bangka Tengah tercatat 147 kasus DBD, meninggal 2 orang," kata Analis Penyakit Menular Dinkes Kepulauan Bangka Belitung Syaifullah kepada Kompas.com, Kamis (25/6/2020).

Baca juga: Rhoma Irama dan Soneta Tidak Diizinkan Konser di Kabupaten Bogor

Adapun pasien yang meninggal dunia berumur 8 tahun yang berdomisili di Kabupaten Bangka Tengah.

Syaifullah menuturkan, lonjakan kasus terjadi pada Januari - Maret 2020.

 Saat itu bersamaan dengan peralihan musim yang terjadi di wilayah Kepulauan Bangka Belitung.

Sementara itu, pada periode April - Juni 2020, temuan kasus turun drastis. Bahkan Kabupaten Belitung Timur tercatat nol kasus.

"Petugas di kabupaten/kota juga telah bergerak intensif untuk memutus mata rantai DBD, sehingga angka ini bisa terus ditekan," ujar dia.

Baca juga: Cerita Sedih Istri Prajurit TNI yang Gugur di Kongo, Video Call Sebelum Penyerangan

Syaifullah berharap, pemerintahan desa juga lebih proaktif untuk kampanye penanggulangan DBD.

Sebab mereka memiliki anggaran desa dan lebih mengenal kondisi lingkungan serta masyarakat setempat.

"Kami imbau masyarakat untuk memperhatikan sanitasi, hindari genangan air yang bisa jadi tempat berkembang biak nyamuk," ucap Syaifullah.

Masyarakat Bangka Belitung diminta tidak hanya fokus pada pandemi Covid-19.

Sebab dalam waktu bersamaan temuan kasus DBD justru lebih tinggi.

"Ini sama-sama menular dan pasien bisa meninggal dunia. Dilihat angkanya DBD masih lebih tinggi, jadi wajib kebersihan lingkungan selalu dijaga," kata Syaifullah.


Menurut Syaifullah, pencegahan DBD cenderung lebih sederhana dan tidak merepotkan.

Misalnya seperti menguras bak mandi, memperbaiki selokan dan menutup tempat penampungan air.

Masyarakat pun bisa mencegah penularan secara bersama-sama sejak dini tanpa harus khawatir atau merasa panik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com