Wirama mengatakan, hal ini harus menjadi pembelajaran semua pihak.
Pihaknya akan mengetatkan keamanan di areal-areal Pura agar kejadian semacam ini tak lagi terulang.
"Dari desa adat akan mengetatkan keamanan. Kami tak ingin terulang lagi semacam itu," kata dia.
Pihak desa juga tengah mencari bule tersebut untuk menanyakan apa maksud dan tujuannya duduk di sana.
Baca juga: Jokowi: Angka Covid di Jatim Kemarin Terbanyak di Indonesia, Hati-hati
Termasuk mencari tahu apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Sebab, papan peringatan untuk tidak masuk sembarangan sudah ada dengan tiga bahasa, yakni Bali, Indonesia, dan Inggris.
Kemudian jika ada unsur pidananya maka akan diserahkan ke kepolisian.
Namun, sejauh ini tidak ada areal yang dirusak.
"Ya, kecuali nanti dia sengaja berkali-kali ada lah pembinaan. Mungkin dia betul-betul tidak tahu dan dia harus minta maaf," kata dia.
Terkait insiden ini, pihak desa adat akan melakukan pecaruan atau upacara pembersihan di areal Pura pada Minggu (28/6/2020).
Upacara dilakukan karena bule tersebut dianggap mengotori kesucian pura.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.