Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Unpad Bersama ITB dan Rumah Amal Salman Berhasil Buat Ventilator Portabel

Kompas.com - 25/06/2020, 12:19 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Rumah Amal Salman berinovasi membuat ventilator portable Vent-I yang mudah dioperasikan dan terjangkau guna membantu penyembuhan pasien Covid-19.

Pengembang sisi medis dan end user Vent-I, Reza Widianto Sudjud dari Unpad mengatakan, ventilator portable itu sudah lolos uji Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan.

Vent-I pun telah memenuhi standar SNI IEC 60601-1:204 yang memuat persyaratan umum keselamatan dasar dan kinerja esensial.

"Vent-I dinyatakan lolos uji ketahanan. Kemudian, kami lakukan uji klinis. Uji klinis lolos. Setelah itu, kami mendapatkan izin edar," katanya di Rumah Sakit Melinda 2, Kota Bandung, Rabu (24/6/20/2020).

Bahkan, sejak Selasa (23/6/2020), sebanyak 216 unit ventilator portable Vent-I sudah didistribusikan ke seluruh Indonesia.

Baca juga: Ventilator Karya Dosen ITB Siap Diproduksi Massal

Pendistribusian itu, mulai dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, sampai Papua Barat.

Reza menjelaskan, alat bantu seperti ventilator amat krusial selama penanganan pandemi Covid-19.

Dia menerangkan, Virus SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab Covid-19 menyerang sistem pernapasan dan menyebabkan ancaman kegagalan pernapasan bagi pasien terkonfirmasi positif.

"Vent-I ini pun menjadi inovasi dari Jawa Barat untuk Indonesia. Vent-I dapat membantu penanganan pasien positif Covid-19 di seluruh daerah Indonesia," ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Kejar Rasio Pengetesan Covid-19, Pemprov Jabar Akan Beli Mobil PCR Keliling

Reza mengatakan, target produksi Vent-I sekitar 800-900 unit sampai minggu ke-2 Juli 2020.

Unit itu diproduksi melalui kerja sama dengan berbagai pihak di Jabar, seperti PT Dirgantara Indonesia (DI) dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Jabar.

"Jalur produksi assembly dilakukan di Politeknik Manufaktur (Polman) dan Politeknik Bandung (Polban), dibantu beberapa SMK dan melibatkan Usaha Menengah dan Kecil UMK," katanya.

Meski begitu, tegas Reza, kontrol kualitas dan kalibrasi tetap dilakukan ITB.

“Mahasiswa ITB, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Polman, dan Polban terlibat selama proses pengembangan, produksi dan kontrol kualitas," imbuhnya.

Baca juga: Berkat Inovasi dan Kolaborasi, Tingkat Infeksi Covid-19 Jabar Terendah di Pulau Jawa

Pengoperasian yang mudah

Sementara itu, pengembang sisi medis Vent-I Ike Sri Redjeki mengatakan, Vent-I menggunakan mesin ventilator Positive End-Expiratory Pressure (PEEP) agar mudah dioperasikan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com