Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, 2 Tersangka Kredit Macet Bank NTT Rp 149 Miliar Ditangkap, 4 Masih Buron

Kompas.com - 25/06/2020, 09:26 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menangkap dua dari tujuh orang yang terlibat dalam kasus kredit macet Bank NTT Cabang Surabaya Tahun 2018 senilai Rp 149 miliar.

Keduanya berinisial SK dan IN.

Kepala Kejaksaan Tinggi NTT Yulianto mengatakan, SK ditangkap di sebuah perumahan di Setiabudi, Jakarta Selatan.

Setelah ditangkap, SK diterbangkan ke Kupang, Rabu (24/6/2020) sekitar pukul 14.35 Wita.

"SK ini mengajukan kredit sebesar Rp 10 miliar. Setelah itu, dia tidak bayar sama sekali, macet,” ungkap Yulianto, kepada sejumlah wartawan, di Kantor Kejati NTT, Rabu sore.

Baca juga: Diduga Terlibat Korupsi Penyaluran Kredit Bank NTT Sebesar Rp 149 Miliar, Seorang Debitur Ditahan Jaksa

Sedangkan IN ditangkap di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu.

Dia ditangkap saat melakukan pertemuan bisnis di rumah sakit tersebut.

Setelah ditangkap, IN dibawa dan ditahan sementara di Rutan Salemba, Cabang Kejaksaan Agung.

Selanjutnya dibawa dan tiba di Kupang, Kamis sekitar pukul 13.50 WITA.

Hingga saat ini, IN masih menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Tinggi NTT.

Tersangka IN merupakan debitur dengan nilai kredit sebesar Rp 10 miliar dan kredit yang macet sebesar Rp 10 miliar.

Dengan ditangkapnya SK dan IN, saat ini pihaknya telah berhasil menahan tiga orang dari total tujuh orang pelaku.

Sebelumnya, petugas telah menangkap YRS.

 

Total kredit yang diajukan oleh tujuh orang sebesar Rp 149 miliar. Dari jumlah itu, Rp 126 miliar merupakan kredit macet.

Sebelumnya diberitakan, pihak Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur (NTT), menahan YRS seorang debitur, karena terlibat dugaan korupsi penyaluran kredit modal kerja dan kredit investasi di kantor Cabang Bank NTT Surabaya tahun 2018 senilai Rp 149 miliar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com