Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Nelayan Aceh Selamatkan Para Pengungsi Rohingya: Nyaris Tenggelam

Kompas.com - 25/06/2020, 08:58 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah kapal motor yang membawa 94 orang etnis Rohingya terdampar di perairan pantai Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, sekitar pukul 12.00 WIB, Rabu (24/6/2020), kata kepolisian setempat.

Keberadaan kapal yang membawa orang-orang Rohingya itu diketahui oleh tiga nelayan asal Kecamatan Senuddon, Kabupaten Aceh Utara, yang kapal motornya kebetulan sedang melintas di sekitar lokasi.

Keterangan yang dihimpun kepolisian setempat mengungkapkan bahwa kapal yang ditumpangi warga Rohingya itu "nyaris tenggelam".

Baca juga: 114 Warga Rohingya Menjerit Minta Tolong kepada Nelayan di Laut Aceh Utara

"Selanjutnya anak buah kapal, Faisal dan dua rekannya membantu mengevakuasi warga negara asing," kata pejabat kepolisian setempat, dalam keterangan tertulis yang diterima BBC Indonesia, Rabu (24/6/2020).

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menegaskan bahwa perlu dilakukan langkah-langkah preventif guna mencegah warga Rohingya melakukan perjalanan laut yang berbahaya.

Menurut kepolisian, 94 orang Rohingya itu dibawa oleh para nelayan menuju wilayah Kuala Tanah Jamno Aye, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara.

Baca juga: Malaysia Berencana Kembalikan Pengungsi Rohingya ke Laut

Keberadaan kapal yang membawa warga Rohingya itu diketahui oleh tiga orang nelayan asal Kecamatan Senuddon, Kabupaten Aceh Utara, yang kapal motornya kebetulan sedang melintas di sekitar lokasi. BBC Indonesia/Syaiful Juned Keberadaan kapal yang membawa warga Rohingya itu diketahui oleh tiga orang nelayan asal Kecamatan Senuddon, Kabupaten Aceh Utara, yang kapal motornya kebetulan sedang melintas di sekitar lokasi.
BBC News Indonesia, mewawancarai panglima laut Seunuddon, Aceh Utara, M Hasan, yang terlibat dalam mengevakuasi 94 orang etnis Rohingya.

"(Yang menemukan) nelayan, lalu lapor pada saya," kata M Hasan.

Menurutnya, kapal motor yang ditumpangi orang-orang Rohingya itu nyaris tenggelam di dekat perairan Kabupaten Aceh Utara.

Kemudian mereka dibantu oleh kapal nelayan KM 2017 nomor 811, ungkapnya.

Dalam perjalanan, kapal nelayan yang membawa warga Rohingya itu mengalami kerusakan, sebelum kemudian dibantu oleh tim kepolisian dan TNI setempat, kata kepolisian.

Baca juga: Pria Rohingya di Kamp Pengungsi Bangladesh Meninggal karena Covid-19

Aparat kepolisian dan TNI setempat - dipimpin Kapolsek Seunuddon Iptu M Jamil- kemudian mendatangi kapal nelayan tersebut.

Hasil pengecekan menyebutkan bahwa 94 orang tersebut - terdiri 15 pria dewasa, 49 perempuan dewasa dan 30 anak-anak - adalah "warga Rohingya".

Temuan sementara tim polisi dan TNI di lokasi kejadian bahwa kapal motor yang ditumpangi warga Rohingya "masih berada di lokasi", yaitu sekitar empat mil dari Pantai Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara.

Baca juga: Kasus Corona di Bangladesh Melonjak, Satu Pengungsi Rohingya Meninggal

(Yang menemukan) nelayan, lalu lapor pada saya, kata Panglima laut Seunuddon, Aceh Utara, M. Hasan BBC Indonesia/Syaiful Juned (Yang menemukan) nelayan, lalu lapor pada saya, kata Panglima laut Seunuddon, Aceh Utara, M. Hasan
Tentang langkah yang akan diambil otoritas setempat terhadap puluhan warga Rohingya tersebut, "Sampai saat ini pihak TNI-Polri masih melakukan koordinasi dengan pihak terkait," demikian keterangan tertulis Polsek Seunuddon.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com