Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Sempat Tolak Tes Covid-19, Pasar Cileungsi Jadi Klaster Terbanyak

Kompas.com - 25/06/2020, 07:51 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Pasar Cileungsi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi klaster penularan terbanyak virus Corona atau Covid-19.

Setidaknya ada 40 orang yang terkonfirmasi positif, dua di antaranya meninggal dunia dan sisanya masih menjalani perawatan.

"Klaster terbesar (pasar) Cileungsi karena sudah 40 (positif) dan yang meninggal pedagang daging itu sama anaknya," kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah saat ditemui di Pendopo, Cibinong, Rabu (24/6/2020).

Menurut Syarifah, hasil itu didapat setelah tenaga medis melakukan contact tracing dan pemeriksaan tes Covid-19 massal, meskipun sempat terjadi pengusiran beberapa waktu lalu.

Baca juga: 345 Kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor, 40 dari Klaster Pasar Cileungsi

Rangkaian pemeriksaan pun dilanjutkan secara bertahap, mulai dari rapid test hingga tes usap tenggorokan atau swab kepada pedagang serta beberapa orang yang pernah berkunjung.

"Tracing itu terarah kepada yang terdekat (keluarga, pengunjung), makanya positif dapat dari sana karena kita utamakan itu dan keluarnya lumayan lama," ujar dia.

Meski begitu, tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Bogor tidak akan menutup pasar tersebut.

Namun ia sudah menginstruksi kepada Dirut Pasar untuk lebih memperketat protokol kesehatan dan membatasi jam operasional.

"Kita enggak mungkin menutupnya karena sekarang juga sudah boleh dibuka, kita minta kepada Dirutnya saja agar menerapkan protokol kesehatan sering melakukan disinfektan saat masuk, serta rutin bermasker," ucap dia.

Sejak adanya kemunculan kasus Covid-19 di pasar tersebut, lanjut dia, otomatis menambah daftar orang dalam pemantauan (ODP).

Dengan begitu, untuk mengantisipasi terjadinya klaster baru penularan Covid-19 di antara pedagang dan pengunjung, pihaknya akan gencar melakukan tes Covid-19 secara massal di sejumlah pasar.

Menurutnya, tim medis akan melakukan contact tracing dengan dilanjutkan rapid test yang menyasar seluruh populasi di pasar perbatasan seperti Cibinong, Cisarua dan Parung Panjang.

Hal ini bertujuan untuk membuka mata khalayak bahwa potensi penyebaran Covid-19 di fasilitas publik sangat rentan, sehingga untuk memasuki adaptasi kebiasaan baru (AKB) harus menjalankan gaya hidup baru sesuai protokol kesehatan Covid-19.

"Sekarang kan ada 40 terus berkembang jadi kontak (tracing) siapa saja akan lebih efektif, ditambah masih ada pasar lain lagi yang belum diperiksa dan kita akan minta BIN dan BNPB untuk (pemeriksaan) di pasar yang lain itu," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, pasien Covid-19 dari klaster Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terus bertambah.

Baca juga: Pasien dari Klaster Pasar Cileungsi Bertambah, Pedagang Mulai Mau Dites

Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan pemeriksaan dengan rapid test maupun tes swab dengan polymerase chain reaction (PCR).

Berdasarkan data terbaru, terdapat 7 pedagang yang dinyatakan positif Covid-19 pada hari ini, Selasa (23/6/2020).

Dengan demikian, jumlah pasien dari klaster Pasar Cileungsi mencapai 40 pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com