Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Adang Viktor Laiskodat karena Izinkan Pembangunan Pabrik Semen, Dianggap Ingkari Janji Politik

Kompas.com - 25/06/2020, 05:20 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Nansianus Taris,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat diadang massa saat melakukan kunjungan kerja di Reo, Kecamatan Reo, Kabupaten Manggarai, Rabu (24/6/2020). 

Kedatangan Gubernur NTT itu disambut aksi demonstrasi para mahasiwa dan masyarakat yang menolak tambang batu gamping dan pabrik semen yang akan dibuka di Lingko Lolok dan Luwuk, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur. 

Baca juga: Jenazah Tertukar, Rumah Sakit: Mungkin karena Terburu-buru...

Massa aksi mendesak Viktor agar membatalkan izin tambang batu gamping dan pabrik semen tersebut. 

Para demonstran membentangkan spanduk penolakan tambang di tengah jalan yang akan dilalui Gubernur NTT bersama rombongan. 

Massa sempat memblokade jalan dan mendesak agar Viktor berdialog. Mereka hendak menanyakan komitmen politis partai Nasdem itu terkait moratorium tambang. 

Mereka mengadang mobil paling depan rombongan Gubernur Laiskodat. Saat itulah, terjadi perang mulut dan aksi saling dorong antara aparat kepolisian dan massa. 

Petugas berusaha mendorong massa menjauhi jalan raya.

Baca juga: Anastasia Tropitsel Tewas Kecelakaan di Bali Saat Kendarai Ninja Merah, Tak Tahu Hendak ke Mana

Mobil rombongan gubernur yang berada paling depan dengan pelan melaju. Kendaraan lain dari belakang pun berhasil melewati massa. 

Ketua PMKRI Ruteng Hendrikus Mandela mengatakan, mereka menggelar aksi tepat saat kunjungan kerja Viktor guna menuntut dan menagih janji politik Viktor, yakni tidak akan ada lagi tambang di provinsi NTT. 

Hendrikus mengatakan, saat ini, Viktor mengingkari janji politiknya dengan rencana akan membuka tambang dan pabrik semen di Kabupaten Manggarai Timur. 

Hendrikus menegaskan, Gubernur Viktor pernah menyatakan bahwa ada beberapa sektor yang layak dikembangkan di Provinsi NTT, seperti pertanian, pariwisata, peternakan, dan lain sebagainya, bukan pertambangan. 

"Kenyataan hari ini lain. Karena itu kami mau bertemu dan berdialog dengan Gubernur Laiskodat. Sayangnya, gubernur tidak mau bertemu. Padahal ini adalah niat mulia kami," ujar Hendrikus dalam rilis tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu malam. 

Hal senada juga disampaikan Ketua GMNI Cabang Manggarai, Rikardus Joman.

Para demonstran menggelar aksi untuk mengingatkan kembali janji politik Gubernur Viktor yang akan melakukan moratorium tambang di NTT. 

Anehnya, saat ini, Gubernur malah memberi karpet merah terhadap perusahan tambang. 

"Kami mendesak Gubernur Laiskodat untuk tidak menerbitkan izin tambang batu gamping dan pabrik semen di Manggarai Timur," kata Rikardus.

Ketua Aliansi Gerakan Pemuda Reo Tolak Tambang, Yohanes Febrino Maot menegaskan, pihaknya menolak tambang dan pabrik semen di Lingko Lolok dan Luwuk karena ingin mempertahankan kelestarian lingkungan. 

"Kami membela rakyat Luwuk dan Lingko Lolok yang terhimpit persoalan hukum dan legalitas investor di atas tanah mereka," tegas Yohanes. 

Yohanes mendesak Gubernur NTT agar memprioritaskan pembangunan pada sektor strategis di kampung Lingko Lolok dan Luwuk Desa Satar Punda, yakni pertanian, peternakan, dan kelautan.

Tanggapan Pemprov NTT

Juru bicara Pemprov NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan, aksi demonstransi sejumlah mahasiswa terhadap Gubernur Viktor di Kabupaten Manggarai Timur merupakan hal biasa.

Menurutnya, aksi itu adalah aspirasi masyarakat yang menjadi bagian dari evaluasi pemerintah terhadap rencana pembangunan pabrik semen di Kabupaten Manggarai Timur.

 Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dihadang massa saat melakukan kunjungan kerja di Reo, Kecamatan Reo, Kabupaten Manggarai, Rabu (24/6/2020). Tangkapan layar Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dihadang massa saat melakukan kunjungan kerja di Reo, Kecamatan Reo, Kabupaten Manggarai, Rabu (24/6/2020).

Marius mengatakan, untuk membangun NTT dan Manggarai Timur tidak bisa hanya mengharapkan APBN, APBD provinsi, dan APBD kabupaten saja, tetapi juga memerlukan alternatif pembiayaan dari para investor.

Jika ingin maju, maka NTT harus terbuka dengan investasi. Ini karena kemajuan provinsi yang berbasis kepulauan itu ke depannya tidak hanya ditentukan oleh kemampuan APBD, tetapi juga dukungan investasi.

"Rencana pabrik semen di Manggarai Timur adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat melakui investasi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri," ujar Marius saat dikonfirmasi Kompas.com.

"Pertanyaannya, apakah masyarakat kita mau mengubah hidup ke arah baik atau tidak. Kalau kita mau lebih sejahtera dan maju, maka kita harus menerima investasi sebagai bagian dari pemerintah memajukan negara," ucap Marius menambahkan.

Negara di manapun di dunia ini, lanjut Marius, mengharapkan adanya investasi.

Dengan investasi maka pertumbuhan ekonomi di negara itu akan menggeliat.

Pembangunan di Manggarai Timur sebagai sebuah kabupaten baru diharapkan beberapa tahun ke depan akan terus dipacu.

APBD tak cukup

Marius menjelaskan, APBD provinsi dan APBD kabupaten tidak cukup untuk membangun Manggarai Timur ke depannya.

Setiap investasi pasti ada dampak positif dan negatif.

"Kita harus bersyukur ada pabrik semen di Manggarai Timur karena banyak dampak positif," ujar dia.

Saat ini yang harus dilakukan pemerintah dan masyarakat, yakni meminimalisasi dampak negatif dan juga tidak serta merta menghilangkan dampak positif dari sebuah investasi.

Karena itu fungsi pemerintah dan masyarakat di NTT harus bisa menganalisis dampak negatif yang ditimbulkan.

Setelah mendapat dampak negatif, maka semua pihak berusaha untuk mengatasi dampak itu dengan baik.

Dampak positif yang akan dialami masyarakat Manggarai Timur, yaitu akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, adanya penyerapan tenaga kerja dalam jumlah banyak, dan juga menghidupkan sejumlah sektor lainnya seperti pertanian, peternakan, dan perikanan.

"Akan ada lapangan kerja baru sehingga masyarakat bisa mengembangkan pertanian, peternakan, dan perikanan untuk mem-backup kebutuhan dari perusahaan itu. Karena akan ada ribuan tenaga kerja maka tempat itu akan menjadi pasar stategis," tuturnya.

Selain itu keberadaan pabrik semen di Manggarai Timur bisa memenuhi kebutuhan semen di Pulau Flores hingga ke Pulau Timor dan negara Timor Leste.

Harga semen di Manggarai Timur juga akan murah dibandingkan dengan semen dari luar NTT yang selama ini digunakan.

"Yang diangkat pendemo itu yakni dampak ekologis. Yang harus dilakukan ke depan yakni bagaimana melakukan reklamasi terhadap dampak ekologi ketika pabrik semen itu beroperasi," tuturnya.

"Jadi kita jangan mencurigai yang berlebihan bahwa nanti seolah-olah akan ada kerusakan ekologis. Mari kita bersama-sama mencari jalan untuk mencegah kerusakan ekologis. Kita sepakat itu, tetapi jangan serta merta dampak positif itu kita abaikan atau dihilangkan," ucap Marius.

Marius meminta ketika massa menggelar aksi demo, sebaiknya terlebih dahulu melakukan kajian ilmiah dari sisi ekonomi, sosiologi, lingkungan, dan segi lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com