Dia menyiapkan perlengkapan untuk protokol Covid-19. Pelindung wajah, masker hingga sarung tangan sudah dibeli untuk jadi perlengkapan berjualan hari berikutnya.
Yahmi tidak ingin pengunjung takut membeli dagangannya, sehingga memilih menyiapkan protokol kesehatan secara lengkap.
"Saya juga menyediakan tempat cuci tangan di depan (lapak jualan). Jadi yang mau beli harus cuci tangan dulu," kata wanita yang sudah berjualan di Pantai Kukup selama 12 tahun.
Baca juga: Cerita Petani Kacang di Gunungkidul, Bertahun-tahun Tanamannya Diserang Monyet
Marsidah (37) pedagang pantai Kukup lainnya, memilih membuka warungnya sejak hari pertama.
Pedagang kelapa muda dan makanan ringan ini juga mempersenjatai diri dengan sarung tangan, masker dan pelindung wajah.
Selama tiga bulan tidak berdagang, Marsidah mengumpulkan daun pandan untuk digunakan sebagai bahan kerajinan.
"Selama tiga bulan kemarin saya tutup warung dan penghasilannya hanya dari menjual daun pandan. Daun pandan digunakan untuk membuat suvenir, lumayan untuk membantu perekonomian," ucap Marsidah.
Baca juga: Sudah 12 Kasus Positif Corona dari Klaster Pedagang Ikan di Gunungkidul
Sejak mendengar akan dibukanya lokasi wisata, dia sudah membeli peralatan APD.
Pengunjung pun diwajibkannya mencuci tangan sebelum masuk ke warung kecil tepat di bibir pantai Kukup ini.