Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkapan Rindu Keluarga dalam Coretan di Baju Hazmat Tenaga Medis

Kompas.com - 24/06/2020, 10:44 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Baju pelindung diri tenaga kesehatan identik dengan warna putih bersih.

Selain baju hazmat, tenaga kesehatan yang bertugas dilengkapi dengan masker, face shield, sarung tangan, dan sepatu.

Namun ada pemandangan berbeda saat tenaga kesehatan yang bertugas melakukan rapid test di Gedung Pakuwon komplek perkantoran Setda Kota Salatiga.

Baju hazmat yang mereka kenakan dipenuhi corat-coret saat mereka bertugas pada Selasa (23/6/2020).

Baca juga: 300 Warga Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19, Lucuti Hazmat Petugas, lalu Disuruh Pulang

Corat-coret tersebut bertuliskan ungkapan suara hati akan kerinduan karena selama bertugas harus merelakan waktu berkumpul dengan keluarga.

Salah satu tenaga medis, Anita Ethin, mengaku sudah lima bulan tidak bisa pulang ke kampung halaman.

"Aku sudah rindu, rindu kampung, rindu masakan ibu," tulisnya.

Tenaga kesehatan lain, Amalia Dwi Cahyani menulis lebih singkat, "HBD Hafidz".

Perempuan yang bekerja Dinas Kesehatan Kota Salatiga sejak 2017 ini mengatakan adiknya berulang tahun ke-11.

Baca juga: Cerita Suyadi Pakai Hazmat Saat Cukur Rambut Keliling, Pelanggan Bertambah Berkali-kali Lipat

Karena tugas, dia harus menunda bertemu adiknya dan lebih dahulu menyampaikan ucapan ulang tahun tersebut di baju, meskipun akhirnya baju hazmat tersebut dibuang seusai kegiatan rapid test.

“Ini sebagai ungkapan kata hati saya saja untuk adik saya,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Rabu (24/6/2020).

Selain ungkapan kerinduan, ada juga kata-kata humor yang ditorehkan ke baju hazmat para tenaga kesehatan.

Seperti "sing penting cinta", "sumuk gaez", dan kata-kata lain.

Amel, panggilan Amalia, mengatakan baju hazmat dan sarung tangan yang dikenakan setelah bertugas langsung dibuang.

“Setiap kali selesai melakukan rapid test, kami langsung melepas dan membuang sarung tangan ke trash bag yang sudah disediakan dan selalu memberitahu pasien yang akan kami periksa setiap akan mengenakan sarung tangan yang baru. Jadi, tidak betul kalau disebutkan kami tidak pernah ganti sarung tangan,” tegasnya.

Baca juga: Produsen Tas hingga UMKM Batik di Kulon Progo Banting Stir Bikin Hazmat Suit

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga Siti Zuraida mengungkapkan rapid test dilakukan terhadap staf Sekretariat Daerah (Setda), Sekretariat Dewan (Setwan), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB), Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo), Pengadilan Negeri dan PMI Kota Salatiga.

"Hasil screening awal virus corona dalam tubuh melalui sampel darah pada sekitar 200 orang di lingkungan Pemkot Salatiga tersebut dinyatakan negatif," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com