Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tracing Masif Penyebab Tingginya Angka Kasus Corona di Kalsel

Kompas.com - 24/06/2020, 08:08 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Kalimantan Selatan (Kalsel) merupakan salah satu daerah yang mendapat perhatian khusus Presiden Jokowi karena tingginya angka kasus virus corona (Covid-19).

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel M Muslim mengatakan, tingginya kasus corona di Kalsel dikarenakan upaya tracing masif masih gencar dilakukan di seluruh kabupaten dan kota.

"Kasus bertambah karena upaya tracing secara masif masih terus dilakukan oleh petugas-petugas surveilaince kita dilapangan," ujar Muslim dalam keterangan yang diterima, Selasa (23/6/2020) malam.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Tinggi, 3 Provinsi Ini Jadi Perhatian Khusus Jokowi

Berdasarkan data Gugus Tugas Kalsel, sebanyak 2081 pasien menjalani perawatan, baik di rumah sakit maupun karantina khusus dan isolasi mandiri.

Rinciannya, 581 kasus menjalani perawatan di berbagai rumah sakit rujukan, sementara 1.500 lainnya dilakukan karantina khusus maupun isolasi mandiri.

"1.500 pasien positif yang dikarantina khusus maupun isolasi mandiri ini hampir semuanya ditemukan dari upaya tracing tadi," ungkapnya.

Upaya tracing masif, kata dia, masih akan terus dilakukan oleh gugus tugas Kalsel agar angka penularan corona bisa segera melandai.

Baca juga: Jadi Perhatian Khusus Jokowi, Ini Tanggapan Gugus Tugas Sulsel

Menurut dia, tanda kasus corona di Kalsel melandai sudah mulai terlihat dalam sepekan terakhir, di mana angka kesembuhan pasien positif terutama yang menjalani karantina khusus terus meningkat.

"Seminggu terakhir ada beberapa peningkatan yang cukup signifikan terhadap pasien atau kasus-kasus yang sembuh," jelasnya.

Muslim mengklaim, penanganan terhadap pasien yang menjalani karantina khusus sudah dilakukan sesuai prosedur.

"Mudah-mudahan perawatan-perawatan baik itu di rumah sakit maupun yang dilakukan karantina akan semakin meningkat kesembuhannya," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com