Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] 3 Anak di Palembang Hilang secara Misterius | RS Swasta Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19

Kompas.com - 24/06/2020, 06:28 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Rachmat mengungkapkan, ia sudah mencari ketiga anaknya ke rumah keluarga dan teman-teman anaknya. Namun satupun tidak ada yang mengetahui di mana keberadaan anaknya.

"Di tempat Neneknya sudah saya cari, mereka hanya menitipkan kunci rumah, lalu pergi tidak tahu ke mana," kata Rachmat.

Baca juga: Cerita Sedih Rachmat, 3 Anaknya Hilang secara Misterius

 

2. RS swasta jadi klaster baru penyebaran Covid-19

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tabanan, I Putu Dian Setiawan mengatakan, sebuah rumah sakit di Tabanan, Bali, menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Hal itu diketahui setelah ada 10 orang yang dinyatakan positif Covid-19 di Kabupaten Tababan berasal dari rumah sakit swasta tersebut.

"Sumber infeksi dan penularan saling berkaitan satu sama yang lain. Ternyata penyebaran di satu tempat yakni RS swasta di Tabanan," kata Dian saat dikonfirmasi, Selasa (23/6/2020).

Kata Dian, klaster rumah sakit swasta itu bermula dari seorang pasien yang sempat dirawat di sana ternyata positif Covid-19.

Pasien dinyatakan positif setelah tim medis melakukan sampel cairan tenggorokan, kemmudian diperiksa berdasarkan metode polymerase chain reaction (PCR). Hasilnya, dinyatakan positif Covid-19.

Kemudian tim medis melacak riwayat kontak pasien tersebut. Ternyata, pasien itu sempat dibesuk beberapa keluarganya saat dirawat di RS.

Tak hanya itu, tim gugus tugas juga melacak riwayat kontak tenaga medis yang merawat pasien itu.

Hasilnya, 10 orang dinyatakan positif Covid-19, enam dari anggota keluarga pasien dan empat tenaga medis yang terdiri dari perawat dan dokter. Mereka dinyatakan positif berdasarkan tes swab.

Dian mengaku, klaster RS swasta ini membuat beberapa masyarakat merasa tidak aman berobat. Ia meminta masyarakat tak takut berobat ke RS.

"Artinya, mereka sudah memiliki dan menerapkan prosedur tetap (protap) penanggulangan penyakit infeksi di masing-masing instansinya setiap hari. Bahkan tidak ada wabah pun protap ini diterapkan," ujarnya.

Dian meminta masyarakat yang berobat ke rumah sakit hanya yang memiliki gejala sedang dan berat. Sementara warga dengan gejala ringan bisa berobat ke puskesmas.

Baca juga: Pasien yang Dirawat Ternyata Positif Covid-19, Sebuah RS Swasta Jadi Klaster Baru

 

3. Ayah tiri bunuh dua anaknya

Jasad IF dan RA tiba di dalam rumah duka di Gang Ksatria, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun. Suasana duka terasa di rumah tinggal Nek Anak di pinggir Sungai Deli.KOMPAS.COM/DEWANTORO Jasad IF dan RA tiba di dalam rumah duka di Gang Ksatria, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun. Suasana duka terasa di rumah tinggal Nek Anak di pinggir Sungai Deli.

Kepergian kakak beradik berinisial IF (10) dan RA (5) menyisahkan duka yang mendalam bagi keluarga, terutama ibu korban bernama Fathulzanah.

Betapa tidak, ia harus kehilangan dua anaknya sekaligus. Terduga pelaku tak lain adalah ayah tiri korban berinisial R.

Saat tiba di rumah duka di Gang Ksatria, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara, Senin (22/6/2020), ibu korban tak kuasa menahan tangis melihat jasad kedua anaknya sudah terbujur kaku.

"Aku tak punya apa-apa lagi. Anakku dibunuh," kata Fathulzanah dengan suara parau.

Setelah melakukan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil menangkap R, terduga pelaku pembunuh dua bocah tersebut.

R ditangkap petugas di Delitua, Seliserdang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com