Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Positif Covid-19 di Sumut Bertambah, Wagub Musa: Saatnya Pemerintah Introspeksi Diri

Kompas.com - 24/06/2020, 05:37 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumatera Utara meminta masyarakat untuk tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan air dan sabun selama beraktivitas untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Pasalnya, sampai hari ini, jumlah kasus positif Covid-19 di Sumut terus bertambah.

Data terakhir menyebutkan, pasien sembuh bertambah 3 kasus menjadi 265 orang. Pasien meninggal bertambah 3 kasus menjadi 77 orang. Kasus positif bertambah 117 menjadi 1.232 orang, dan pasien dalam perawatan (PDP) bertambah 2 kasus menjadi 204 orang. 

"Kalau penderita Covid-19 mau menggunakan masker maka risiko penularan turun menjadi 5 persen. Jika penderita dan orang sehat semuanya menggunakan masker, akan semakin menurunkan risiko penularan sampai 1 persen," kata Juru Bicara GTPP Covid-19 Sumut Mayor Kesehatan dr Whiko Irwan dalam keterangan pers secara live streaming di media center kantor gubernur, Selasa (23/6/2020).

Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 22 Juni 2020

Ia mengatakan, rapid test yang hasilnya reaktif bukan diagnosis pasti positif Covid-19. Ini hanya bentuk pemindaian yang harus ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab Polymerase Chain Reaction (PCR), dan orang yang bersangkutan wajib melaksanakan isolasi mandiri sampai dipastikan hasilnya.

Swab PCR dengan mengambil sampel dahak dari tenggorok penderita merupakan penegak diabnosis Covid-19 positif terkonfirmasi. 

"Seseorang dengan diagnosa positif Covid-19 bila hasil pemeriksaan swab sebanyak satu atau dua kali berturut-turut, salah satu atau keduanya mendapatkan hasil positif. Sedangkan penderita Covid-19 positif dinyatakan sembuh bila pemeriksaan swab tenggorokan sebanyak dua kali berturut-turut mendapatkan hasil negatif," kata Whiko.

"Wajib melakukan pemeriksaan swab tenggorokan apabila hasil rapid test reaktif, orang yang kontak erat dengan penderita Covid-19 positif terkonfirmasi, dan penderita yang memiliki gejala klinis Covid atau PDP yang dirawat di rumah sakit," ucapnya.

Pemerintah introspeksi diri

Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah saat memberi sambutan pada pembukaan webinar “Pemimpin di Badai Pandemi, Sumatera Utara Bangkit” dari kantor DPRD Sumut mengatakan, pandemi menjadi ajang introspeksi diri untuk semua pihak, khususnya pemerintah.

Alasannya, Covid-19 telah berdampak kepada seluruh sektor kehidupan masyarakat, terutama kesehatan, sosial dan ekonomi. 

Musa mencontohkan, pelayanan kesehatan adalah salah satu sektor yang harus diperbaiki, misalnya rumah sakit tipe B harus ada di setiap kabupaten dan kota.

Untuk itu, ke depan, Pemprov Sumut akan membangun dan meningkatkan rumah sakit di daerah agar bisa melayani kesehatan masyarakat.

"Apalagi, tidak ada yang bisa memastikan virus hilang dari muka bumi," ujarnya. 

Begitu pula dengan data kependudukan, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) perlu terus diperbarui karena di setiap kegiatan apa pun dibutuhkan sehingga sangat penting.

Musa mengharapkan seluruh pemangku kepentingan mulai tingkat bawah bekerja sama menangani Covid-19 di Sumut.

Baca juga: PPDB Sumut Buka Jalur Zonasi, Jatahnya 95.630 Siswa

 

Begitu pula masyarakatnya diharapkan berkontribusi dengan cara mematuhi protokol kesehatan. Apalagi saat ini Indonesia akan melaksanakan "new normal".

“Kita tidak hanya bisa berdiam diri dan putus asa. Kita harus aktif agar ekonomi bangkit,” kata Musa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com