Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 25 Pegawai Unhas Makassar Positif Covid-19, Diduga Terpapar dari Luar Kampus

Kompas.com - 24/06/2020, 05:30 WIB
Himawan,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAKASSAR, KOMPAS.com - Sebanyak 25 pegawai di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar positif terinfeksi virus Covid-19 setelah hasil pemeriksaan swab melalui metode PCR keluar pada Selasa (25/6/2020).

Ketua Tim Satgas Covid-19 Unhas Prof. Budu mengatakan. 25 pegawai yang baru dinyatakan positif itu buntut dari 37 pegawai yang hasil rapid test-nya reaktif sewaktu tes cepat massal dilakukan di kampus tersebut pekan lalu. 

Budu mengatakan, awalnya memang ada 17 pegawai yang reaktif tetapi di hari kedua pelaksanaan rapid test, ada penambahan 20 pegawai yang reaktif.

Baca juga: Hari Keempat Rapid Test Massal di Cianjur, 53 Orang Reaktif

 

Rapid test massal itu sendiri diikuti 2.000 pegawai di Unhas. 

Ke-37 pegawai yang reaktif itu, kata Budu, kemudian menjalani tes swab dan hasilnya 25 dinyatakan positif meski tak ada gejala klinis yang tampak pada 25 pegawai tersebut. 

"Seluruh pegawai yang dinyatakan positif tersebut kondisinya dalam keadaan sehat, tidak ada gejala sakit apapun yang kita temui. Coba bayangkan kalau kita tidak melakukan pemeriksaan massal, mereka ini tentu bisa menjadi sumber penularan bagi ribuan pegawai lainnya," kata Budu dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa malam. 

Ke-25 pegawai yang positif itu, kata Budu, tersebar di 13 unit kerja di Unhas, yakni Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan Fakultas MIPA. 

Selain itu, pegawai yang positif juga tersebar di Fakultas Teknik, Fakultas Peternakan, Kantor Pusat, Satuan Pengamanan Kampus, Fakultas Farmasi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Unit Kearsipan, dan Fakultas Hukum.

Budu mengatakan, selanjutnya, seluruh pegawai yang terinfeksi virus corona bakal menjalani isolasi dan karantina secara ketat. 

Dia menambahkan, Unhas sudah melakukan koordinasi dengan gugus tugas Covid-19 Sulsel dan Makassar agar para pegawai tersebut dimasukkan ke dalam hotel yang disiapkan pemerintah untuk diisolasi. 

Dia juga meminta gugus tugas untuk melakukan tracing kontak kepada keluarga dan kontak para pasien tanpa gejala itu dan memberikan pemahaman kepada keluarganya terkait virus corona yang diderita 25 pegawai itu. 

Baca juga: Ada 15 Kasus Corona Baru di Kalbar, 9 dari Klaster Bupati Melawi

Pihak Unhas, kata Budu juga akan memfasilitasi dukungan penuh penanganan para pegawai yang terinfeksi virus dengan tidak membebankan biaya perawatan dan isolasi di hotel kepada mereka. 

"Kalau kita lihat, pegawai kita yang positif ini resikonya rendah, karena tidak ada gejala. Mudah-mudahan dengan penanganan yang baik mereka akan segera sembuh dan bersih dari virus corona," ujar Budu. 

Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas Ansariadi mengatakan, pihaknya masih akan melakukan investigasi terkait dari mana 25 pegawai itu tertular virus corona. 

Dia belum bisa memastikan apakah 25 pegawai ini tertular dari sumber yang sama ataukah tidak. 

Namun bila melihat sebaran kasus yang ada di beberapa fakultas, kemungkinan besar mereka tertular di keluarga atau tempat lainnya.

"Melihat peningkatan kasus dalam beberapa minggu terakhir di Sulsel, maka hampir dapat dipastikan banyak orang yang sudah terinfeksi tapi belum diidentifikasi dan melakukan kontak dengan mereka yang masih sehat," kata Ansariadi. 

"Oleh karena itu, kita perlu proaktif cepat mengidentifikasi mereka yang positif dan melakukan isolasi dan karantina," imbuh dia.

Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu mengungkapkan bahwa langkah Unhas melakukan tes swab massal merupakan komitmen kampus beralmamater merah untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di Sulsel. 

Dwia menambahkan bahwa pihak Unhas tidak akan menutup informasi bila terdapat pegawainya yang terpapar virus corona. 

"Covid-19 bukan aib. Ini bukan hal memalukan. Jangan takut memeriksakan diri dan jangan malu jika terkena," ujar Dwia. 

Dwia mengatakan, masyarakat harus memiliki cara pandang baru terhadap Covid-19. Virus ini, kata dia memang menyebar dan berada di sekitar kita, tetapi bukan hal memalukan. 

Dia pun berharap langkah ini bisa menjadi contoh bagi kampus lainnya. 

"Unhas memilih langkah ini untuk memberikan contoh, sambil menyiapkan protokol untuk tindak lanjut. Jika kita menemukan ada yang positif, protokol pencegahan akan segera bekerja," tutup Dwia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com