Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geger Anak Domba Bermata Satu, Kades: Semoga Petanda Baik

Kompas.com - 24/06/2020, 05:20 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Seekor anak domba milik seorang warga di Dusun Burujul, Desa Cigentur, Kecamatan Tanjungkerta, Sumedang, Jawa Barat, menggerkan masyarakat sekitar.

Pasalnya, anak domba tersebut diketahui hanya memiliki satu mata di tengah saat dilahirkan.

Kabar terkait adanya kelainan seekor anak domba itu kemudian langsung menyebar dan juga menjadi perhatian kepala desa setempat.

Kepala Desa Cigentur Eti Rohaeti mengatakan, anak domba bermata satu tersebut diketahui lahir kemarin.

Setelah mengetahui adanya kejanggalan itu, ia langsung melaporkannya ke dinas peternakan.

Anak domba yang terlahir cacat itu, lanjut dia, juga sudah dilakukan pemeriksaan. Namun, hingga saat ini belum diketahui penyebabnya.

"Tadi dari Dinas Peternakan sudah ada yang datang ke sini. Untuk kelainannya, disebabkan apa, belum tahu karena baru dilihat tadi," tutur Eti, Selasa (23/6/2020).

Baca juga: Heboh Anak Domba Aneh Bermata Satu di Sumedang

Meski anak domba bermata satu tersebut sempat menghebohkan warga, namun dirinya berharap fenomena tersebut dapat sebagai petanda baik.

"Ya mudah-mudahan menjadi pertanda baik. Khususnya bagi perkembangan desa kami," sebut Eti.

Sementara itu, pemelihara kambing, Pipih (65) mengatakan, domba yang melahirkan anak dengan satu mata itu merupakan milik rekannya yang saat ini diketahui sedang berada di Palembang.

Dirinya mengaku hanya diberi amanat untuk merawatnya.

 

Ia sendiri awalnya juga tidak menyangka domba yang dirawatnya tersebut akan melahirkan seekor anak domba yang cacat. Terlebih indukannya juga normal.

Baca juga: Gara-gara Digendong Penjenguk, Bayi Usia 40 Hari Tertular Corona dan Meninggal

Meski demikian, ia berharap anak domba bermata satu tersebut dapat memberikan berkah dan kebaikan.

"Yang punya kerja di Palembang, saya hanya merawat induknya. Saat lahiran, induknya melahirkan dua anak domba, satunya normal, satu lainnya yang cacat ini," ujar Pipih.

"Saya berharap, meskipun memang terlahir cacat, tapi bisa membawa berkah dan kebaikan bagi keluarga pemiliknya, khususnya," kata Pipih.

Penulis : Kontributor Sumedang, Aam Aminullah | Editor : Abba Gabrillin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com