Survei ini dilakukan di 126 titik lokasi survei (TLS) dengan jumlah 1.008 responden.
Teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka dengan instrumen data
kuesioner tertutup dan alat peraga.
Responden ini namanya sudah terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019. Adapun jumlah untuk masing-masing TLS ada delapan responden.
Baca juga: Soal Putusan Megawati di Pilkada Solo 2020, Gibran Menunggu, Purnomo Legowo
Suwardi menjelaskan alasan DPT dijadikan sebagai kerangka sampling karena menjamin setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.
Dia menyebut dari 126 TLS itu di Kecamatan Laweyan ada 20 TLS 160 responden, Kecamatan Serengan ada 11 TLS 88 responden, Kecamatan Pasar Kliwon ada 17 TLS 136 responden dan Kecamatan Banjarsari 26 TLS 176 responden.
Besaran sampel ini memenuhi kriteria tingkat signifikansi pada posisi 95 persen dengan kerapatan tinggi (50:50) dengan margin error 3,5 persen.
"Jumlah pemilih Kota Solo itu ada sekitar 400.000 pemilih. Riset kita itu jumlah sampelnya adalah 1.008 responden. Kemungkinan hasil berbeda antara populasi dengan sampel itu yang kemudian disebut dengan margin error itu 3,5 persen." kata Suwardi.
Baca juga: Fakta Mundurnya Purnomo di Pilkada Solo, karena Alasan Pandemi
"Sedang yang dimaksud signifikansi 95 persen itu adalah data hasil survei dari 1.008 responden itu tingkat keyakinannya hanya boleh dipercaya kebenarannya 95 persen," sambung dia.