Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petani Kacang di Gunungkidul, Bertahun-tahun Tanamannya Diserang Monyet

Kompas.com - 23/06/2020, 18:39 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Kerugian ditaksir cukup banyak karena serangan hampir merata di kawasan Kalurahan Kemadang.

Untuk itu para petani berharap tindak lanjut dari dinas terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini. 

Hal serupa dialami petani di Kalurahan Kepek, Kapanewon Saptosari.

Baca juga: Monyet Ekor Panjang Gunung Ciremai Ditangkapi karena Overpopulasi dan Kurang Pakan

Lurah Kepek, Suhut mengatakan, dari 6 padukuhan yang ada, hampir semuanya mengalami serangan monyet ekor panjang.

"Paling parah di sebelah utara JJLS(Jalur Jalan Lintas selatan), Dusun Sumuran dan Kepek," ucap Suhut.

Suhut sudah melaporkan konflik antara monyet dan manusia ini, kepada Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul.

Namun hingga saat ini belum ada tindakan yang berarti.

Baca juga: Surili Berkeliaran di Permukiman, Monyet Langka Maskot PON Jabar 2016, Diduga Binatang Peliharaan

Kepala DPP Gunungkidul Bambang Wisnu Broto mengatakan, sudah memantau di kawasan Tepus bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY.

"Dari pengamatan di lapangan  petugas kami tidak menemukan monyet. Di Kapanewon Tepus monyet menyerang spot tertentu tanaman ubi kayu," ucap Bambang.

Para petani sudah mengantisipasi salah satunya dengan memasang jaring dan menunggui ladang.

Beberapa tahun lalu, para petani juga sudah menanam pohon buah di beberapa titik agar monyet tidak turun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com